Lebih Bagus Mobil Bertenaga Hidrogen atau Listrik?
Mobil bertenaga Hidrogen atau Fuel Cell Vehicle (FCV) dan mobil bertenaga listrik atau Battery-powered Electric Vehicle adalah mobil ramah lingkungan yang sudah ada dipasaran. Prisip dasarnya, kedua jenis mobil ini sama-sama digerakkan oleh motor listrik, perbedaannya FCV menggunakan reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen untuk menghasilkan listrik sedangkan BEV menyimpan listrik dibaterai [1].
Mobil BEV seperti dari perusahaan Chevrolet, Tesla dan Nissan sudah ada dipasaran, selain itu, perusahaan mobil yang terkenal seperti Toyota, Honda dan Hyundai sudah mengembangkan mobil berteknologi Fuel Cell.
Tesla Model S. Sumber : www.tesla.com
2016 - 2017 Toyota Mirai Fuel Cell Sedan 055. Sumber : www.toyota.com
Jarak tempuh?
Jarak tempuh mobil BEV rata-rata bekisar di antara 65 sampai 320 Km, tergantung model, kecepatan, dan beban pemakaian. Jarak tempuh FCV dan kendaraan konvesional berkisar antara 480 sampai 640 Km sekali pengisian bahan bakar. Berdasarkan United States Environmental Protection Agency (EPA), jarak tempuh resmi Tesla model S tahun 2017 pada kondisi full charged sejauh 539 Km [2], sedangkan Toyota Mirai model 2016, menempuh sejauh 502 Km pada kondisi full tank [3]. Jadi, jarak tempuh kedua jenis mobil ini tidak beda jauh, tergantung model mobilnya.
Durasi pengisian Ulang?
Salah satu kekurangan mobil BEV adalah lamanya waktu pengisian ulang sumber energynya. Pengisian baterai mobil BEV butuh waktu dari 1 jam hingga lebih dari 4 jam dengan sumber listrik tegangan tinggi, sementara dengan standard listrik rumah 120-volt butuh waktu 6 jam untuk pengisian. Mobil FCV dapat diisi penuh dalam waktu kurang dari 5 menit [4].
Insfrastruktur Hidrogen dan listrik.
Jika kita bandingkan pembangunan insfrastruktur dan akses gas hidrogen atau listrik, pembangunan insfrastruktur hidrogen memerlukan biaya multitriliun dollar dengan pabrik yang besar, saluran pipa, fasilitas penyimpanan, kompresor, stasiun gas hidrogen dan lain-lainnya [5].
Pemerintah Jepang berjanji akan menjadikan negaranya menjadi “hydrogen society”. Sekarang di Jepang sudah memiliki 400 mobil FCV dan sekitar 80 stasiun hidrogen yang sedang beroperasi [6].
Disisi lain, mobil BEV sangat mudah diakses. Pengisian ulang mobil BEV dapat diisi di rumah, kantor ataupun di tempat pengisian umum. Menurut survey Nissan, Jepang sudah memiliki tempat pengisian untuk mobil listrik sebanyak 40.000 tempat, sedangkan stasiun petrol hanya kurang dari 35.000 [7].
Effesiensi?
Semua proses dari elektrolisis, transportasi, pemompaan dan konversi energi fuel cell mempunyai efisiensi sebesar 20 sampai 25 persen dari perubahan energi listrik ke gerakkan motor listrik. Tetapi mobil BEV, proses transmissi listrik baterai, pengisian baterai, dan pengurangan daya batterai akan mempunyai efisiensi sebesar 75 to 80 persen dari perubahan energy listrik ke gerakkan motor listrik [8].
Electric Energy Requirement (kWh/mi). Sumber : www.thinkprogress.org
Sesuai grafik diatas, mobil BEV 3 kali lebih effisien dari mobile FCV artinya mobil BEV memiliki jarak tempuh 3 sampai 4 kali lebih jauh dari mobil FCV.
Kedua jenis mobil tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Mobil BEV sudah umum dan banyak dipasaran, teknologinya juga sudah berkembang pesat karena mobil BEV secara ekonomi dan kormersial mudah diimplementasikan. Di sisi lain mobil FCV masih banyak yang harus dikembangkan, biaya dan infrastruktur pengadaan mobil ini juga sangat mahal perlu adanya dukungan pemerintah dan investasi yang besar untuk membuat mobil FCV dan memanfaatkan hidrogen sebagai sumber energi yang terbarukan.
Kontributor : Evi Andrianto (ARE Semester 6 2016/2017)
Referensi
Comments :