Dalam dunia desain produk, setiap Keputusan mulai dari bentuk, bahan, hingga harga tidak pernah lepas dari ketidakpastian. Bagaimana jika produk gagal? Seberapa besar kemungkinan keluhan dari pengguna? Di sinilah teori probabilitas berperan penting.

Di Program Studi Product Design Engineering, mahasiswa belajar bahwa probabilitas bukan sekadar teori matematika, tetapi alat berpikir untuk membuat keputusan desain yang lebih bijak dan bertanggung jawab. Lewat mata kuliah Probability Theory, mereka memahami bagaimana risiko dan peluang dapat dihitung, dianalisis, dan dijadikan dasar dalam proses inovasi.

Contohnya, saat merancang tutup botol untuk aktivitas luar ruang: satu model mudah dibuka tapi rawan bocor, sementara yang lain lebih aman tapi sulit digunakan. Dengan pendekatan probabilistik, mahasiswa dapat mengevaluasi data dan memilih desain dengan risiko paling kecil dan manfaat paling besar.
Dengan berpikir kritis berbasis data, mahasiswa tidak hanya belajar mengambil keputusan teknis, tetapi juga mengembangkan cara berpikir sistematis dan reflektif—keterampilan penting bagi seorang desainer produk yang ingin menciptakan solusi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat.

Sumber: google

Pembelajaran ini tidak hanya berguna untuk keperluan teknis, tetapi juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals, khususnya:

  • SDG 9 - Industry, Innovation and Infrastructure, melalui inovasi desain berbasis data.
  • SDG 12 - Responsible Consumption and Production, dengan keputusan yang mengarah pada produk efisien dan minim limbah.

Dengan pendekatan berbasis data, mahasiswa PDE belajar bahwa inovasi yang berdampak lahir dari keputusan yang cermat. Karena dalam desain, berpikir probabilistik bukan hanya soal angka tetapi soal masa depan yang lebih baik.