Desain produk modern tidak lagi hanya soal bentuk dan fungsi, tetapi juga tentang bagaimana seluruh komponen dan sistem di dalamnya bekerja secara terintegrasi dan efisien. Inilah peran penting System Engineering Analysis (SEA), pendekatan yang melatih desainer produk berpikir sistemik, melihat produk sebagai kumpulan subsistem yang saling terhubung.

SEA membantu mengurai kompleksitas produk, dari mekanik, elektronik, hingga digital, memastikan setiap elemen berfungsi optimal dan saling mendukung. Pendekatan ini sangat relevan dalam merancang produk-produk seperti kendaraan listrik, perangkat wearable, atau alat kesehatan, di mana kegagalan satu komponen kecil saja bisa berdampak besar pada kinerja sistem secara keseluruhan. Selain itu, SEA juga mempertimbangkan aspek ekonomi dan keberlanjutan sejak awal proses desain. Keputusan teknis selalu dievaluasi dari sisi efisiensi biaya, penggunaan energi, serta dampaknya terhadap lingkungan. Dengan begitu, proses desain menjadi lebih terukur dan bertanggung jawab.

Sumber gambar: dari google

Keunggulan lain dari pendekatan ini adalah kemampuannya mendeteksi potensi risiko lebih awal. Melalui pemetaan sistem dan interaksi antar komponen, tim desain dapat mengurangi kesalahan fatal saat produk mulai diproduksi massal.

Bagi mahasiswa Product Design Engineering, penguasaan SEA menjadi bekal penting untuk menghadapi tantangan industri masa kini. Mahasiswa dilatih tidak hanya sekadar merancang tampilan luar produk, tetapi juga memastikan bahwa sistem di dalamnya berjalan efektif dan efisien.

Lebih jauh, pendekatan ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDG 9: Industry, Innovation, and Infrastructure serta SDG 12: Responsible Consumption and Production). SEA mendorong terciptanya solusi desain yang inovatif sekaligus berkelanjutan, menjawab kebutuhan industri tanpa mengabaikan tanggung jawab terhadap lingkungan.