Plastik sekali pakai merupakan tantangan besar bagi lingkungan kita. Salah satu solusi paling menarik saat ini adalah kemasan biodegradable. Di balik kemasan yang terlihat sederhana, tersembunyi teknologi luar biasa dan inovatif. Kemasan ini dirancang tidak hanya untuk melindungi produk, tetapi juga menjaga bumi kita.

Apa itu Kemasan Biodegradable? Kemasan jenis ini terbuat dari bahan alami seperti jagung atau tebu, dan dapat terurai dengan sendirinya tanpa merusak lingkungan. Tapi, bagaimana cara memastikan kemasan ini kuat, tahan lama, dan tetap ramah lingkungan? Di sinilah rekayasa material dan metode seperti Life Cycle Assessment (LCA) dan Design of Experiments (DoE) memainkan peran penting.

Sumber picture: dari google

Teknologi Dibalik Kemasan Biodegradable.

  1. Life Cycle Assessment (LCA).

LCA adalah cara untuk melihat keseluruhan siklus hidup produk, mulai dari bahan baku hingga akhirnya terurai. Dengan LCA, kita bisa tahu langkah mana yang memberi dampak lingkungan paling besar. Misalnya, proses pengangkutan bahan mentah atau energi yang digunakan saat produksi. Data ini membantu merancang proses yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.

  1. Design of Experiments (DoE)

DoE memungkinkan pengujian kombinasi terbaik dari material dan kondisi produksi. Misalnya, berapa suhu optimal untuk mencetak kemasan agar tetap kuat tetapi mudah terurai di tanah? Dengan DoE, para engineer dapat menciptakan kemasan yang tidak hanya efisien diproduksi tetapi juga memenuhi standar keberlanjutan.

Untuk mencapai hal ini memerlukan keahlian dalam ilmu material untuk memahami karakteristik dan kemampuan material, analisa engineering untuk merancang proses yang efisien, serta pemikiran visioner untuk memulai transformasi lingkungan dan masyarakat yang signifikan. Tidak hanya membuat produk fungsional, tetapi juga merancang masa depan yang lebih ramah lingkungan. Dengan memilih dan membuat barang-barang ramah lingkungan, kita memberikan pengaruh yang signifikan terhadap bumi.

Dengan inovasi dalam Product Design Engineering, maka tidak hanya menciptakan solusi yang estetis dan fungsional, namun juga membantu memenuhi tujuan SDG, khususnya tujuan 12 (Manufaktur Berkelanjutan) dan 13 (Mitigasi Aksi Iklim). Melalui kemasan biodegradable, bergerak bersama menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.