Di balik setiap produk yang inovatif dan efisien yang kita nikmati hari ini, terdapat kolaborasi rahasia antara dua disiplin yang mungkin jarang disadari banyak orang yaitu perencanaan fasilitas dan product design engineering (PDE). Keduanya membentuk fondasi yang kuat untuk memastikan produk tidak hanya diciptakan dengan baik, tetapi juga diproduksi dengan efisiensi maksimal.

Peran Perencanaan Fasilitas (Facility Planning)

Perencanaan fasilitas, atau sering disebut sebagai ilmu merancang ruang produksi, adalah tulang punggung operasional dalam dunia manufaktur modern. Ini bukan hanya tentang menentukan di mana mesin harus ditempatkan atau bagaimana aliran produksi harus berjalan; perencanaan fasilitas melampaui itu untuk mengoptimalkan setiap aspek dari lingkungan produksi. Dari layout yang efisien hingga integrasi teknologi terkini, perencanaan fasilitas memastikan bahwa infrastruktur fisik mendukung proses produksi dengan lancar.

Collaboration (sumber: Google Images)

Peran Product Design Engineering

Sementara perencanaan fasilitas berkutat dengan infrastruktur, Product Design Engineering (PDE) membawa elemen kreatif dan teknis dalam proses. Mahasiswa PDE tidak hanya mempelajari cara merancang produk yang menarik secara estetika, tetapi juga mempertimbangkan bagaimana desain tersebut akan berinteraksi dengan proses produksi. Faktor seperti kemudahan manufaktur, biaya produksi, dan keberlanjutan material semuanya menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan desain.

Keterkaitan antara perencanaan fasilitas dan PDE bukanlah sekadar koordinasi, tetapi simbiosis yang mendalam. Desain produk yang di pelajari dalam PDE harus mempertimbangkan kapasitas dan kemampuan fasilitas produksi. Sebaliknya, perencanaan fasilitas harus mengantisipasi kebutuhan infrastruktur yang akan melayani desain produk terbaru dan teknologi terkini. Dengan kata lain, keduanya saling melengkapi untuk menciptakan lingkungan produksi yang optimal.

Di tengah cepatnya perkembangan teknologi dan harapan konsumen yang semakin tinggi, baik Perencanaan Fasilitas maupun Product Design Engineering dihadapkan pada tantangan untuk tetap relevan dan adaptif. Perencanaan fasilitas harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang cepat, sementara PDE harus mengintegrasikan solusi desain yang tidak hanya estetis tetapi juga praktis dalam lingkungan produksi.

Dengan bekerja bersama, kedua disiplin ini membentuk pondasi yang kokoh bagi kemajuan industri, memastikan bahwa produk-produk yang di hasilkan tidak hanya memenuhi harapan pasar, tetapi juga memberikan nilai tambah dalam hal keberlanjutan dan kualitas.

SDG: 9 Industry, Innovation, and Infrastructure.