Otomotif merupakan salah satu sektor industri yang strategis. Konten teknologi yang canggih dikandung pada sebuah kendaraan, memerlukan rantai proses yang sangat panjang, khususnya pada pengembangan desain mobil, agar desain dapat memenuhi persyaratan dan juga meminimalisasi resiko kegagalan produk baik dari segi teknis maupun komersial. Namun persaingan yang ketat antar pabrikan membuat mereka harus berlomba-lomba dalam berinovasi. Salah satu adalah pada inovasi pada desain eksterior dan interior mobil. Menariknya, pengembangan desain eksterior dan interior mobil tidak hanya mengeksplorasi keteknikan, tetapi juga mengeksplorasi unsur estetika. Pabrikan berlomba untuk menciptakan desain eksterior kendaraan agar tampak menarik dan tetap memperlihatkan ciri khas brand perusahaan. Jika anda memperhatikan langsung bagaimana bentuk mobil secara fisik, mungkin anda penasaran, bagaimana bentuk-bentuk kompleks tersebut dapat dihasilkan.

Dalam menghasilkan rancangan tersebut, eksplorasi konsep ide bentuk dimulai dengan pembuatan sketsa tangan secara manual maupun digital oleh tim konsep desainer berdasarkan project brief. Berbagai alternatif dihasilkan sebanyak mungkin agar dapat menghasilkan ide terbaik. Sketsa ide dilanjutkan dengan pembuatan mock-up skala dengan menggunakan bahan, salah satunya adalah Industrial clay, untuk merealisasikan ide dalam bentuk 3 dimensi. Pembuatan mock up ini juga dilakukan secara handmade agar sense estetika dari desainer dan modelmaker dapat diimplementasikan secara langsung. Proses ini dilakukan secara iteratif hingga desain dianggap sudah baik.

Contoh sketsa eksterior mobil
(https://www.press.bmwgroup.com/)

Pembuatan scaled mock up dengan Industrial Clay
(https://www.media.volvocars.com/)

Pembuatan Mock up 1:1 dengan tangan
(https://www.carscoops.com/)

Dari step ini, rancangan dalam bentuk mock up fisik ini perlu untuk didigitalisasikan agar dapat dilakukan desain detail dengan menggunakan Computer Aided Design (CAD). Pertanyaannya adalah bagaimana cara mengekstract bentuk mock up fisik tersebut menjadi file digital? Disinilah 3D Scanner berperan dalam menjembatani kedua hal tersebut. 3D Scanner merupakan alat yang berfungsi untuk memindai benda fisik 3 dimensi untuk menghasilkan data model 3 dimensi digital.  Data hasil scan ini berupa kumpulan titik yang bernama Point Cloud. Data ini menjadi acuan design engineer dalam menghasilkan model 3D dimensi digital. Model digital 3D dimensi yang dihasilkan pun bertahap. Pada fase konsep desain ini umumnya dihasilkan model 3D dimensi tipe surface (permukaan). Dengan adanya model 3D dimensi surface ini maka pembuatan mock up dapat direplikasi dengan bantuan mesin prototyping otomatis seperti 3D Printer ataupun CNC milling dengan skala yang lebih besar. Sebelum dilanjutkan, umumnya pabrikan menampilkan mock up 1:1 tersebut pada pameran-pameran untuk mengumpulkan feedback untuk memvalidasi apakah rancangan tersebut sudah layak masuk pasar. Setelah itu, jika sudah dilakukan perbaikan, maka dapat dilanjutkan ke fase detail design dan pembuatan full scale prototype hingga produksi massal.

Pembuatan model 1:1 dengan bantuan CNC
(https://www.autodesk.com/customer-stories/kolb-clay-milling)

Fasilitas 3D Scan yang dimiliki Binus-Aso

Contoh hasil 3D Scan sebuah model mobil mainan. Pada eksperimen yang dilakukan mahasiswa dan dosen PDE BASE ini dapat dilihat di layar komputer data Point cloud hasil 3D scan

Contoh Surface model dengan CATIA V5
(Udemy.com)

SDG: 9 Industrial, Innovation.

Referensi:

  • Diez, W. (2008). Smart: Small Car, Big Deal. MotorBooks International.
  • Raja, V., & Fernandes, K. J. (Eds.). (2007). Reverse engineering: an industrial perspective. Springer Science & Business Media.
  • https://youtu.be/XL9YTPBejUg?si=rBLO6CXKOSRILho5
  • https://youtu.be/F9cCO-l_yMY?si=0c3Q1DGzDK6oD_ms
  • https://www.press.bmwgroup.com/middle-east/photo/detail/P90445574/BMW-Concept-XM-Sketches-11-21
  • https://www.media.volvocars.com/global/en-gb/media/photos/311947/clay-modeller-making-the-clay-model
  • https://www.carscoops.com/2022/05/in-the-digital-world-why-do-car-companies-still-make-clay-models/