We’ve found a butler for you! Just in case you don’t need the butler, there’s a set of other gadgets that'll help you to calm down, keep your bitcoins, make your videos truly immersive and free your pockets. Everything’s jiggling and wiggling and completely multi functional, just like y’all like it!

There are wide ranges of aspects in Engineering and Design, known as Rekayasa dan Desain; within Product Design Engineering Perspectives, in the following, but not limited to:

Comma fidget toy; Magical Microbes BioGlo; Dango M1 Maverick Wallet; Xenxo-Ring; Titanium Crypto Hardware Wallet by Corazon; Trezor One - Crypto Hardware Wallet; Programmable LED Mask; Masta Box Fidget Controller; Scanner with OCR Function; Lego Mindstorms Robot Inventor Building Set; Ocoopa Hand Warmer; 360Fly 4K VR Capable Action Video Camera; Josh Micro AI Home Assistant;

Source:

  1. Blaich, R., and Blaich, J., (1994), Product Design and Corporate Strategy: Managing the Connection for Competitive Advantage, USA: McGraw-Hill.
  2. Roy, R., (1986), Product Design and Technological Innovation, Philadelphia, USA: Open University Press.

Eventually, adapted and narrated by  Ir. Erwin Rezasyah, S.Ds,MID ; PDE Team, BASE.

Rekayasa dan Desain, yang dalam prakteknya di lingkup industri manufaktur menurut Roy (1986), memiliki masing-masing kontribusi yang diterjemahkan secara berbeda. Pendekatan rekayasa pada perancangan produk difokuskan pada pendefinisian fungsi, material, struktur, serta rangkaian sistem dalam produk. Sedangkan pendekatan dari segi desain lebih mengedepankan aspek-aspek terkait antara produk tersebut dan penggunanya, termasuk di dalamnya komponen kenyamanan, estetika, dan kepuasan pengguna.

Dari dikotomi pendekatan tersebut, terlihat jelas bahwa dalam merancang sebuah produk yang memiliki fungsi, teknologi, dan performa sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, memerlukan keterkaitan sinergis untuk dapat mewujudkan sasaran akhir. Hal ini ditegaskan oleh Iver Owen, seorang praktisi industri dan mantan direktur Design Council of UK; yang menyatakan bahwa kontribusi rekayasa dan desain produk adalah sama pentingnya dalam mata rantai proses industri.

Hal ini tercakup ke dalam penjelasan dari Blaich and Blaich (1994), tentang pentingnya peran lintas disiplin antara rekayasa, desain, marketing, dan bidang profesi terkait lainnya yang dapat menunjang keberhasilan pengembangan sebuah produk. Mereka menggunakan contoh dari industri manufaktur negara maju seperti Jepang, yang telah berhasil mengatasi permasalahan pemilahan peran profesi ini dengan menerapkan pola tim kerja interdisiplin dengan tahap sinergi yang telah mencapai kematangan. Sehingga isu terkait peran profesi tidak lagi dijadikan permasalahan, melainkan digunakan sebagai kekuatan untuk mencapai hasil yang sesuai sasaran kerja.