Jumat, 2 Mei 2025, sebuah produk fesyen inovatif bernama Lokka resmi diperkenalkan ke publik dalam pameran yang diadakan di Selasar Gelanggang Olahraga, Kampus Binus Alam Sutera. Pameran yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 16.00 WIB ini menjadi ajang penting untuk mengenalkan Lokka sebagai jaket dengan konsep 3-in-1 yang unik. Jaket ini bisa dibolak-balik dengan dua tampilan berbeda karena menggunakan dua jenis bahan, dilengkapi hood yang mudah dipasang-lepas, dan bahkan bisa dilipat menjadi tas praktis yang ringan dibawa ke mana saja.

Partisipasi dalam pameran ini bukan sekadar ajang tampil, tapi juga sebagai momen penting untuk menguji reaksi pasar. Tim Lokka memiliki target jelas: mengumpulkan minimal 30 feedback dari pengunjung dan memastikan setidaknya ada satu transaksi pemesanan. Menariknya, dalam waktu sekitar 1,5 jam sejak pameran dimulai, target feedback tersebut telah tercapai. Antusiasme pengunjung pun terlihat dari tiga orang yang langsung melakukan pemesanan secara pre-order hari itu juga. Sistem pre-order ini sengaja dipilih demi menghindari produksi berlebih dan meminimalisir risiko deadstock, sekaligus memberikan ruang bagi pelanggan memilih ukuran yang sesuai.

Dari hasil interaksi dengan pengunjung, terdapat sejumlah masukan berharga yang dicatat. Beberapa menyarankan agar bahan jaket dibuat lebih nyaman, ada juga yang mengusulkan penambahan kombinasi warna dan sedikit sentuhan pada desain agar tampilannya lebih dinamis. Semua feedback ini menjadi pijakan tim untuk terus menyempurnakan Lokka agar lebih matang secara fungsi maupun estetika. Harapannya, dari pameran ini, Lokka tidak hanya dikenal sebagai produk mahasiswa semata, melainkan sebagai produk yang benar-benar bisa bersaing di pasar.

Yang membuat pengalaman ini semakin berkesan adalah bagaimana pengunjung bukan hanya memberi komentar, tapi juga terlibat aktif dalam percakapan. Salah satunya bahkan justru mewawancarai tim pengembang Lokka, menanyakan tentang proses pembuatan, kesulitan yang dihadapi, dan cerita di balik produk. Momen seperti itu menjadi pengingat bahwa pameran bukan hanya tentang memamerkan hasil akhir, tapi juga membuka ruang untuk dialog, pertukaran ide, dan apresiasi. Terlebih, ketika mereka tahu bahwa produk ini dibuat hanya dalam waktu seminggu, responsnya pun tak sekadar kagum—tapi juga penuh dorongan positif.

Dari pameran ini, Lokka mendapatkan lebih dari sekadar perhatian. Ia mendapat validasi, kritik membangun, dan dorongan untuk terus berkembang. Kini, tim sedang mempersiapkan desain lanjutan berdasarkan masukan yang diterima, sambil berharap bahwa langkah kecil di selasar kampus ini bisa menjadi awal perjalanan panjang menuju pasar yang lebih luas.