Masyarakat Jepang menghadapi masalah besar akibat menurunnya jumlah kelahiran secara drastis. Pemerintah Jepang, baik di pusat maupun di tingkat prefektur, telah melakukan banyak terobosan untuk mengatasi masalah ini. Salah satu terobosan tersebut adalah melalui upaya aktif pihak Jepang untuk membangun kerjasama dengan negara lain terutama di sekitar Asia Tenggara.

Pertemuan rektor Binus terpilih, Dr. Nelly, S.Kom, M.M., CSCA (ketiga dari kiri), dekan Binus-ASO School of Engineering, Prof. Dr. Eng. Fergyanto E. Gunawan (kedua dari kiri), dan dekan Fakultas Humaniora, Dr. Elisa Carolina Marion, S.S., M.Si (kedua dari kanan), dengan gubernur prefektur  Miyagi Jepang, Yoshiro Murai (ketiga dari kanan).

Gambar di bawah ini menunjukkan piramida distribusi populasi di Jepang. Data dari Wikipedia mengindikasikan bahwa jumlah pria berusia sekitar 50 tahun adalah sekitar 1 juta orang, sementara jumlah bayi untuk jenis kelamin yang sama kurang dari setengahnya. Tentu saja, jika tren ini tidak berubah, akan timbul gejolak sosial yang luar biasa di Jepang.

Pada tanggal 29 Juli 2023, Gubernur Prefektur Miyagi, Yoshihiro Murai, bertemu dengan pimpinan Universitas Bina Nusantara (Binus) untuk membahas potensi kerjasama antara kedua belah pihak dalam pengembangan sumber daya manusia. Binus diwakili oleh rektor terpilih, Dr. Nelly, S.Kom, M.M., CSCA, dekan Binus-ASO School of Engineering (BASE), Prof. Dr. Eng. Fergyanto E. Gunawan, dan dekan Fakultas Humaniora, Dr. Elisa Carolina Marion, S.S., M.Si.

Last update: 4 Agustus 2023 by Prof. Dr. Eng. Fergyanto E. Gunawan