Novelty (Kebaruan) Dalam Riset Ilmiah
Research gap adalah salah satu hal penting yang perlu dipaparkan dalam setiap paper, tesis, atau disertasi.
Selain research gap, terdapat dua hal lain yang wajib diberikan. Keduanya adalah narasi mengenai masalah yang dihadapi dan konstribusi penelitian Anda. Narasi perlu ditulis dengan meyakinkan; sebaiknya, dilengkapi dengan bukti seperti data.
Dengan demikian, tiga elemen yang perlu diberikan dalam pendahuluan adalah:
- Identifikasi/narasi mengenai masalah
- Identifikasi/narasi mengenai gap keilmuan
- Narasi kontribusi Penelitian Anda.
Saya coba berikan contoh bagaimana penulis menyampaikan research gap. Contoh pertama saya ambil dari paper yang diterbitkan di tahun 1947, jika tidak salah. Contoh kedua saya ambil dari paper yang relatif baru. Hal ini akan saya ceritakan pada kesempatan yang lain. Paper untuk contoh pertama berjudul Molecular Structure of Nucleic Acids. Penulisnya adalah Crick dan Watson. Kedua penulis memperoleh hadiah nobel untuk ide yang diajukan dalam paper ini.
Bagian paper yang relevan dengan narasi mengenai reserch grap adalah sbb.
A structure for nucleic acid has already been proposed by Pauling and Corey [1]. Their model consists of three intertwined chains, with the phosphates near the fiber axis, and the bases on the outside. In our opinion, this structure is unsatisfactory for two reasons: (1) We believe that the material which gives the X-ray diagrams is the salt, not the free acid. Without the acidic hydrodgen atoms it is not clear what forces would hold the structure together, especially as the negatively charged phosphates near the axis will repel each other. (2) Some of the van der walls distances appear to be too small.
Anda bisa lihat bahwa untuk menunjukkan research gap, Crick dan Watson hanya mengkaji proposal dari satu paper, yaitu paper Pauling dan Corey [1]. Ketika itu, paper ilmiah tidak banyak. Kelompok peneliti yang mengkaji DNA pun sangat terbatas.
Yang perlu rekan-rekan pahami bukan saja mengenai jumlah referensi yang digunakan dalam narasi research gap. Rekan-rekan juga perlu melihat kritik mengenai proposal sebelumnya.
Singkat kata, research gap perlu memaparkan publikasi yang ada, dan terbaru. Research gap perlu menceritakan kontribusi yang telah diberikan. Research gap perlu mengidentifikasi kekurangan, yang pada akhirnya, menjadi dasar Anda meneliti.
Saya juga katakan bahwa research gap ditulis berdasarkan publikasi terbaru. Jika Anda menulis paper di tahun ini, Anda mungkin mengkaji paper yang dipublikasi di lima tahun terakhir.
Sebelum Anda menulis research gap, Anda perlu pertimbangkan satu hal lagi. Jika di tahun 1940-an, orang cukup menggunakan satu paper sebagai referensi dalam menulis research gap, hal itu tidak mencukupi lagi dewasa ini. Sekarang ini, analisis research gap berdasarkan 10-20 paper adalah norma yang wajar.
Dengan kemajuan teknologi, bisa saja dalam kurun beberapa dekade ke depan, orang mampu mengkaji 100-200 paper dalam menulis research gap.
Semoga membantu.
FEG
Comments :