Dalam rangka memberikan apresiasi kepada mahasiswa BINUS ASO School of Engineering, BINUS bersama dengan ASO College Group mengadakan kegiatan “Study Tour to Japan 2015” sejak tanggal 8 Juli – 16 Juli 2015 lalu. Kegiatan ini pertama kalinya diadakan dan terdapat 4 mahasiswa berprestasi yang memiliki kesempatan untuk ikut ke dalam kegiatan ini, yaitu Afiff Annaz Firdauz, mahasiswa dari program Product Design Engineering (PDE), Evi Andrianto, David, dan Dwi Putra Effendi yang merupakan mahasiswa dari program Automotive and Robotics Engineering (ARE).

Selama 9 hari, mahasiswa sempat mengunjungi berbagai macam kota di Jepang, seperti ke Tokyo, Kyoto, dan Fukuoka. Mereka juga sempat mengunjungi industri-industri yang berhubungan dengan bidang Engineering, seperti salah satunya perusahaan Hitachi. Selain itu mereka juga sempat mengunjungi ASO dan melihat industri-industrinya seperti pabrik semen, rumah sakit, hingga pendidikan dengan mengunjungi ASO College dan bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa ASO di sana.

Selain itu, keempat mahasiswa ini juga memiliki kesempatan untuk mengunjungi kuil-kuil yang ada di Jepang dan mempelajari bagaimana kultur-kultur yang ada di sana. Tentunya ada beberapa kriteria yang menjadi syarat bagi mahasiswa untuk dapat ikut serta ke dalam Study Tour ke Jepang ini.

“Mahasiswa yang mendapatkan apresiasi ini harus mempunyai absensi yang baik, prestasi yang juga baik dari sisi akademisnya, dan mempunyai 5S yang menjadi salah satu etos bekerja di Jepang yang dilatihkan kepada mahasiswa,” jelas Gatot Suharjanto selaku Head of Product Design Engineering. Dimana ada beberapa poin yang terbagi ke dalam 5S tersebut, yaitu Seri (menyortir), Seiton (mengatur), Seiso (kebersihan), Seiketsu (standarisasi), dan Shitsuke (kedisiplinan).

Kegiatan Study Tour ini tentunya dapat memberikan manfaat tersendiri untuk mahasiswa. Karena mereka juga senantiasa mampu mengamati dan mempelajari berbagai hal yang didapatkan dari Jepang dan dijadikan sebagai sesuatu yang positif yang bisa dibawa ke Indonesia. Selain itu, mahasiswa juga dapat memahami bagaimana keteraturan dan ketaatan sistem yang ada di Jepang.

Sekilas berbicara mengenai program yang ada di BASE, Gatot mengatakan bahwa, mahasiswa yang mengikuti program Product Design Engineering, yang merupakan gabungan antara  product, design dan engineering, senantiasa dibekali dengan 2 hal yang digabung, yaitu: orang yang mampu memproduksi sebuah produk dengan karya yang mempunyai fungsi, manfaat, dan juga indah. Sehingga secara keseluruhan akan menjadi baik dan bermanfaat.

Di dalam masyarakat umum, orang-orang mengenal Product Design Engineering sebagai industrial design (desain produk-produk industri) secara mekanis atau elektronik. Namun di BASE, mahasiswa PDE memiliki kesempatan untuk bisa menjadi seorang leader dalam hal design product dan mampu membawahi berbagai macam aspek engineer.

“Jika Product Design Engineering berfokus kepada bagaimana menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya seperti apa, maka untuk bisa mewujudkan fungsi tersebut, merupakan tugas mahasiswa Automotive and Robotics Engineering,” ucap Sofyan selaku Head of Automotive and Robotics Engineering.

Sofyan juga menambahkan bahwa, dengan program Automotive and Robotics Engineering ini, mahasiswa dapat menciptakan automasi yang dapat membuat mesin yang cerdas dan juga bermanfaat bagi manusia. (MEL)