Catatan Perjalanan di KARISMA OJK 2025: Dari Ide Liburan ke Promising Papers
Keikutsertaan di ajang KARISMA OJK 2025 berawal dari dorongan BINUS ASO yang mendorong kami untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah ini. Awalnya, kami hanya ingin mengisi waktu kosong saat libur semester dengan hal yang lebih produktif. Dari niat sederhana itu, kami mulai mencari ide, menyesuaikan dengan pilihan tema yang tersedia, dan mencoba variasi model analisis yang relevan dengan isu makroekonomi di Indonesia. Prosesnya tidaklah mudah, dari mencari referensi model dan data yang akan diambil, menentukan metode penelitian, hingga bagaimana menyampaikan hasil dengan menarik. Bersama dengan bantuan dosen kami, Pak Bennecditus Rahardjo, kami terus merevisi argumen, memperbaiki visualisasi data, dan menyusun ulang struktur tulisan agar hasilnya tetap tajam dan lebih mudah dipahami.
Saat karya tulis kami resmi dikumpulkan, kami tidak berharap terlalu banyak, karena kami sadar bahwa kompetisi ini tidak hanya skala perguruan tinggi, tetapi diikuti ratusan peserta dari berbagai bidang dan latar belakang pekerjaan. Maka dari itu, mendengar kabar bahwa karya kami lolos tahap seleksi dan masuk peringkat 35 dari total 299 karya tulis ilmiah (KTI), rasanya sangat menguatkan. Capaian itu menjadi bukti dari kerja keras kami dalam mengolah ide, menguji asumsi, dan Menyusun analisis yang kuat. Hal ini juga sejalan dengan mata kuliah yang kami terima selama masa perkuliahan, seperti Economics dan Statistics, yang telah melatih kami serta membantu dalam proses berpikir kritis dan analitis. Di tahap presentasi secara daring, kami belajar menyampaikan ide secara spontan, penguasaan materi dengan menjawab pertanyaan dengan tepat, dan menjelaskan implementasi kebijakan dengan jelas. Dengan bimbingan dosen kami, Pak Bennedictus Rahardjo, kami semakin memahami bahwa riset bukan hanya soal hasil, tetapi juga tentang ketahanan dan tanggung jawab dalam prosesnya.

Puncak pengalaman kami terjadi saat tahap pemilihan top 3 finalis yang dilaksanakan di Yogyakarta. Selama proses itu, kami mendapat dukungan penuh dari BINUS ASO dan OJK Institute yang membantu biaya akomodasi, transportasi, dan hotel selama di sana. Di kota itu, kami berkesempatan bertemu dengan para ekonom hebat dari berbagai latar belakang, yang membuka wawasan kami tentang hubungan antara dinamika global dan kebijakan ekonomi Indonesia. Setiap sesi terasa seperti ruang belajar yang hidup, di mana teori dan praktik saling bertemu. Saat pengumuman tiba dan tim kami disebut sebagai salah satu dari top 8 dalam kategori Promising Papers, rasa bangga dan syukur menjadi puncak dari perjalanan panjang ini.

Pengalaman ini juga menegaskan pentingnya dukungan dari lingkungan kampus. Sebagai mahasiswa Business Engineering di BINUS ASO School of Engineering, kami beruntung berada di ekosistem yang mendorong kolaborasi antara analisis teknis dan pemikiran bisnis. Kompetisi seperti KARISMA OJK 2025 memberi kami ruang untuk menerapkan hal itu secara nyata. Kami juga sangat berterima kasih kepada Hendy Sensei dan Prof. Fergyanto E. Gunawan selaku Head of Program Business Engineering atas dukungan dan bimbingannya sepanjang proses.
Kami berharap semakin banyak mahasiswa BINUS ASO yang berani mengambil kesempatan seperti ini. Tidak perlu menunggu sempurna untuk memulai, karena justru dari proses itulah kita belajar dan berkembang. Capaian top 8 (Promising Papers) bukanlah akhir, melainkan langkah awal menuju perjalanan yang lebih panjang. Semoga pengalaman ini bisa menginspirasi lebih banyak mahasiswa untuk menantang diri, belajar dengan rendah hati, dan memberi dampak nyata melalui karya.
Comments :