Airless Tire? Fantasi atau Inovasi?
Pernahkah anda mengalami kebocoran ban pada kendaraan anda? Berapa banyak biaya dan waktu yang telah anda keluarkan untuk terus mengontrol kondisi ban anda? Tentu saja anda sangat merasakan peranan penting ban pada kendaraan anda. Namun adakah ban yang tidak dapat kempes atau pecah, ringan, dan sangat murah? Airless tire adalah jawabannya.
Konsep penggunaan teknologi ini sebenarnya sudah ada sejak lama dan hanya di aplikasikan pada kendaraan besar dan berat seperti kendaraan proyek bangunan pada kendaraan lain seperti mobil golf, dan mesin pemotong rumput. Airless tire tidak pernah di aplikasikan pada mobil untuk penumpang karena dinilai sangat tidak nyaman, tidak praktis, dan tidak memiliki traksi yang aman seperti karet ban pada umumnya. Namun, dengan berjalannya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, kita diperkenalkan dengan teknologi 3D printing, yaitu teknologi dalam proses pembuatan benda padat tiga dimensi dari sebuah desain secara digital menjadi bentuk 3D yang tidak hanya dapat dilihat tapi juga dipegang dan memiliki volume[1].
Gambar 1. Airless Tire(Sumber : designboom.com).
Dengan design dan bahan yang elastis namun cukup kuat untuk menopang beban berat, lahirlah terobosan teknologi ban terbaru yang revolusioner. Airless tire dibentuk melalui proses 3D printing dan menggunakan bahan yang seluruhnya merupakan material daur ulang dan juga dapat di daur ulang kembali setelah sudah mencapai batas pemakaiannya. Teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan berkendara tanpa mengurangi kenyamanan yang signifikan, meningkatkan efisiensi kendaraan, serta mewujudkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan[2].
Airless tire menggabungkan karet ban dan velg dalam satu bentuk yang unik, bagian bawah karet ban yang memiliki pola traksi digantikan oleh bahan yang memiliki pola traksi yang dapat dibentuk dan diperbaharui sesuai selera dan medan jalan yang dilalui oleh pengendara hanya dengan mencetak pola menggunakan 3D printer untuk airless tire ini, sedangkan bagian velg digantikan oleh bahan yang elastis dan kuat yang menyerupai pola sarang lebah yang bertambah padat pada pusat roda untuk menghasilkan efek empuk seperti ban karet biasa yang nyaman namun tidak ringkih atau tidak mudah berubah bentuk[2].
Gambar 2. Berbagai Pola Traksi Roda(Sumber : vectorstock.com).
Kelebihan dari airless tire dari ban pada umumnya sangat signifikan, seperti, dengan airless tire, pengendara tidak perlu lagi khawatir akan ban bocor atau meledak, karena ban tanpa udara pada dasarnya tidak dapat bocor atau pecah. Pengendara juga tidak memerlukan ban cadangan, hal ini dapat menghemat ruang pada kendaraan, juga dapat meringankan beban kendaraan, berkurangnya beban juga berarti lebih hematnya bahan bakar. Proses pembuatan airless tire juga tidak memakan waktu yang panjang karena hanya menunggu 3D printer mencetak ban ajaib ini[3].
Selain digunakan oleh kendaraan berpenumpang, kendaraan seperti truk, traktor, pertambangan, dan konstruksi juga dapat menggunakan roda ini untuk menambah produktifitas, efisiensi kerja dan waktu bagi perindustrian. Airless tire juga dapat mengurangi emisi CO2 dengan menyederhanakan bentuk ban dan meminimalkan hilangnya energi dari rolling resistance ban yang disebabkan oleh perubahan bentuk ban yang berubah-ubah selama berputar. Selain itu, airless tire juga sangat ramah lingkungan karena bahan yang digunakan merupakan bahan daur ulang dan setelah digunakan sampai masa layak pakainya, airless tire akan di daur ulang menjadi ban baru kembali[3].
Namun, airless tire juga memiliki beberapa kekurangan antara lain adalah getaran atau guncangan yang terjadi karena bahan yang ringan dan struktur yang fleksibel secara menyeluruh. Selain itu, perputaran yang cepat juga menghasilkan panas dan suara yang sangat berisik, berkendara jarak jauh dapat menjadi masalah besar dalam perkiraan umur airless tire karena secara umum, bahan yang menyerupai plastik ini tentu akan rusak baik dalam bentuk maupun dalam tingkat kekuatannya[4].
Masalah lain juga muncul dari industri ban. Penyediaan mesin 3D printing khusus untuk produksi massal dan menggantikan pasar ban karet dengan sumber daya yang baru menjadi tantangan tersendiri. Belum lagi ditambahnya pengaturan untuk balancing dan mounting pada bengkel-bengkel mobil, dan juga selera banyak orang yang menyukai menjadikan ban sebagai salah satu daya tarik tersendiri dari mobil pada umumnya.
Masa depan airless tire sebenarnya cukup menjanjikan, dan diharapkan dapat digunakan pada kendaraan masa depan khususnya electric car. Kemudahan dan kelebihan yang menurut saya menyelesaikan beberapa masalah penting dalam bidang otomotif seharusnya menjadikan airless tire sebagai salah satu inovasi yang sangat baik untuk kehidupan di masa depan nanti.
Kontributor : Geoffrey Adam (ARE Semester 1 2017/2018)
Referensi:
[1] (n.d). (20 Desember 2015) Prinsip Dasar dan Cara Kerja Mesin 3D Printer. Retrieved from http://www.partner3d.com/prinsip-dasar-dan-cara-kerja-mesin-3d-printer/.
[2] Muray, Beatrice. (2017, Juni 15).Michelin's new airless tire is 3D-printed from recycled materials. Retrieved from https://www.designboom.com/technology/michelin-visionary-concept-tire-06-15-2017/.
[3] Bridgestonetire.com. AIRLESS TIRES. (n.d.) Retrieved from https://www.bridgestonetire.com/tread-and-trend/tire-talk/airless-concept-tires.
[4] Grabianowski, Ed. (n.d).How the Tweel Airless Tire Works. Retrieved from https://auto.howstuffworks.com/tweel-airless-tire2.htm.
Comments :