Begitu banyaknya permasalahan dalam berkendara khususnya dalam mengendarai sebuah mobil membuat engineer dan ilmuan otomotif dunia semakin terdorong untuk menciptakan dan membuat teknologi – teknologi serta inovasi - inovasi baru yang semakin canggih, demi terciptanya solusi dalam problematika yang ada. Salah satu permasalahan yang kerap kali muncul ketika berkendara terutama ketika melakukan perjalanan jarak jauh adalah pada saat menikung di tikungan yang cukup tajam atau menikung dengan kecepatan tinggi.

Akibatnya baik pengemudi dan penumpang merasa pusing. Bahkan tak sedikit dari mereka menjadi mual dan yang lebih parahnya lagi muntah saat diperjalanan. Hal tersebut terjadi karena mobil yang tidak stabil saat berbelok di tikungan mengakibatkan mobil menjadi limbung atau dalam bahasa otomotif terjadi gejala bodyroll. Tak sampai disana efek samping dari tidak stabilnya mobil dapat membahayakan pengemudi, penumpang bahkan orang lain.

 

Gambar 1. Mobil yang sedang menikung pada kecepatan tinggi[1].

Karena gejala dan permasalahan itulah pabrikan otomotif asal Jepang yaitu Mazda menjadi tertantang untuk menciptakan teknologi baru. Mazda memang terkenal akan teknologinya yang lebih maju ketimbang otomotif Jepang lainnya. Hingga pada akhirnya Mazda berhasil mendapatkan solusi dengan membuat teknologi dan fitur baru-nya yaitu “G Vectoring Control (GVC)”. Teknologi ini baru diperkenalkan untuk pertama kali di Indonesia pada tahun 2017. Fitur ini juga sudah diterapkan oleh banyak mobil Mazda lainnya seperti Mazda 2 (2017), Mazda 3, Mazda CX-3, Mazda CX 5 (2017), Mazda 6 dan Mazda MX-5[1].

Teknologi G Vectoring Control ini berfungsi untuk membuat pengendalian mobil menjadi lebih presisi dan stabil. Tak hanya di tikungan bahkan jalan lurus pun mobil ini terasa nyaman, enak dan asyik untuk dikendarai. Jadi tak heran jika Mazda memiliki banyak penghargaan atas inovasi – inovasi yang mereka buat.

Efek lainnya dari teknologi ini adalah usaha pengemudi untuk mengarahkan stir menjadi lebih minim sehingga pengendara tidak perlu memutarkan stir terlalu banyak ketika sedang menikung. Alhasil pengemudi dengan mudah dapat mengendalikan mobil, sehingga mobil terasa lebih responsif  untuk dikemudikan baik saat bermanuver pada kecepatan tinggi ataupun rendah.

Meski teknologi ini sudah dapat kita jumpai di beberapa merk mobil lainnya, namun G Vectoring Control pada Mazda ini berbeda dengan merk lainnya. Teknologi ini merupakan sebuah software system sehingga tidak menambah bobot berat pada mobil[2].

Kelebihan lainnya adalah sistem ini tidak bermain pada pengeremannya melainkan pada bagian pengendaliannya. Akibatnya sistem ini dapat mengendalikan (control) arah stir dan torsi yang dibutuhkan oleh roda agar mobil lebih stabil.

Cara kerja sistem ini cukup sederhana dan berlangsung berulang-ulang dengan sangat cepat. Ketika mobil mulai memasuki tikungan, sistem G Vectoring Control  ini akan mendeteksi seberapa kecepatan dan seberapa tajamnya tikungan melalui sensor pada sistem kemudinya. Setelah itu sistem ini akan bekerja dengan cara mengatur torsi yang di perlukan oleh keempat roda dan memindahkan beban mobil dari belakang ke depan sehingga menambah cengkraman pada roda depan mobil untuk mengurangi gejala understeer. Alhasil mobil menjadi lebih stabil dan responsive saat berada di tikungan.

 

Gambar 2. Ilustrasi cara kerja system G Vectoring Control[2].

Selanjutnya ketika mobil hendak kembali ke titik semula atau jalan lurus maka torsi mesin dikembalikan dan beban mobil akan berpindah ke bagian belakang roda untuk mendapatkan grip pada roda belakang demi mengurangi gejala oversteer. Sehingga dapat mengurangi derita pengemudi maupun penumpang akibat gaya sentrifugal ke samping ketika mobil melaju di tikungan. Dengan demikian, dapat mengurangi tingkat kelelahan selama di perjalanan jarak jauh baik pada pengemudi ataupun penumpang

G Vectoring Control ini juga menambah keselamatan bagi pengendara dan penumpang. Karena sistem ini dapat mengurangi gejala understeer dan oversteer pada saat menikung. Hasilnya mobil akan lebih mudah dikendalikan dan berkurangnya resiko kecelakaan saat berada di tikungan akibat dari yang limbung atau tidak stabilnya mobil.

Tak hanya dapat digunakan di jalanan umum, teknologi ini juga dapat digunakan dan berfungsi di track atau sirkuit mobil balap. Cukup hebat bukan teknologi dari Mazda ini? Mungkin tidak banyak orang mengetahui fitur canggih dari Mazda ini tapi setidaknya kita mendapatkan informasi untuk mempertimbangkan beberapa produk yang memiliki fitur dan fungsi yang serupa. Demi mendapatkan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara[3].

Namun tidak dapat dipungkiri lagi sebagus apapun fitur dan teknologi yang ada tentu faktor utama dalam berkendara ada pada pengendara itu sendiri. Oleh sebab itu kita sebagai pengendara harus tetap berhati-hati dan mengutamakan keselamatan daripada kecepatan. Ingat bahwa ada keluarga menanti anda di rumah.

 

Kontributor : Alifka Iqbal Lazuardi Roosseno (ARE Semester 1 2017/2018)

 

Referensi :

[1]. Autocar. Honda jazz 2008-2015 ride & handling. n.d. [Online] Available : https://www.autocar.co.uk/sites/autocar.co.uk/files/styles/gallery_slide/public/honda-jazz-1_1.jpg?itok=uhUzFqPF. [Accessed : Desember 19, 2017]

[2]. Mazda USA. G Vectoring Control. 2017. . [Online] Available : https://insidemazda.mazdausa.com/newsroom/g-vectoring-control/. [Accessed : Desember 19, 2017]

[1]. Mark Schirmer. How Mazda’s Newest Tech Trick Will Makes its Car Handle Even Better. 2016. [Online] Available : http://www.roadandtrack.com/new-cars/news/a29737/how-mazda-g-vectoring-works/ [Accessed : Desember 19, 2017]

[2]. Tommy Tresnandy,Insan Akbar Krisnamusi. Bedah kecanggihan teknologi G-Vectoring Control di mazda 3. 2016. [Online] Available : http://www.suara.com/otomotif/2016/07/15/191100/bedah-kecanggihan-teknologi-g-vectoring-control-di-mazda3. [Accessed : Desember 19, 2017]

[3]. Donny Aprilliananda. Apa sih Teknologi G Vectoring pada mazda?. 2017. [Online] Available : http://otomotif.kompas.com/read/2017/04/13/084200715/apa.sih.teknologi.g-vectoring.control.pada.mazda. [Accessed : Desember 19, 2017]