Pernahkah anda membayangkan bagaimana sebuah pesawat yang begitu besar dapat terbang di udara? Bagaimana sebuah roket dapat terbang tinggi hingga menembus atmosfer bumi menuju luar angkasa? Bagaimana sebuah gedung pencakar langit yang menjulang tinggi dapat berdiri kukuh walaupun diterpa angin yang begitu kencang? Bagaimana benda-benda yang ada di sekitar kita seperti komputer, televisi, handphone, mobil, dan speaker, dapat kita gunakan dengan mudah? Engineering adalah jawaban dari semua teka-teki tersebut. Lalu apakah itu engineering? Engineering adalah penerapan ilmu pengetahuan alam yang diaplikasikan ke dalam kehidupan kita untuk mempermudah kita dalam melakukan kegiatan. Engineering mampu mengatasi permasalahan yang ada di sekitar kehidupan kita sehari-hari. Engineering juga mempunyai kontribusi yang besar untuk kemajuan pembangunan suatu negara [1].

Demikian pula kontribusi besar engineering yang dibutuhkan dalam dunia desain produk, sehingga saat ini muncul adanya Product Design Engineering dimana ia menjadi salah satu ilmu yang mempelajari tentang sebuah desain produk yang mengedepankan fungsi secara engineering dan sekaligus juga mempelajari aspek keindahannya secara sinergi.

Profesi desainer produk yang berbasis pada bidang keilmuan teknik atau Engineering di Indonesia pada saat ini merupakan suatu profesi yang belum umum, namun hal itu bukan berarti bahwa prospek kerja sebagai desainer produk sangat kecil. Seorang desainer produk dapat menjadi seorang konsultan desain, perancang mainan, atau bahkan menjadi seorang entrepreneur. Sebelum membahas lebih lanjut, kita harus mengetahui definisi dasar mengenai desain produk.

Desain produk atau product design sendiri terdiri dari dua kata yakni “desain” yang berarti seni terapan atau suatu hasil dari tindakan kreatif dan “produk” yang berarti suatu barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Adapun definisi dari desain produk menurut para ahli seperti W.J. Stanton yang telah diterjemahkan oleh DR. Buchari Alma dalam bukunya Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, yaitu:

“Yang dikatakan produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk di dalamnya masalah warna, harga nama baik perusahaan, nama baik toko yang menjual, dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima pembeli guna memuaskan keinginannya” [2].

Desain menurut W.J. Stanton yang diterjemahkan oleh Y. Lamarto, yaitu:

“Desain adalah ragam khusus dari sebuah bentuk atau penampilan dalam seni, produk atau ikhtiar” [3].

Selain itu, pendapat Yus R. Hadjadinata (1995:18) tentang definisi desain produk menyatakan bahwa:

“Product design berhubungan dengan bentuk dan fungsi. Design mengenai bentuk berhubungan dengan perencanaan dan penampilan dari product tersebut. Sedangkan design mengenai fungsi berhubungan dengan bagaimana product tersebut dapat di gunakan” [4].

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa desain produk adalah proses rancang bangun dari suatu produk yang akan dibuat.

Lalu apa maksud dan tujuan dari desain produk itu sendiri? Pada umumnya maksud dan tujuannya adalah untuk membantu perusahaan dalam menciptakan dan mengembangkan produk baru atau untuk menjamin hasil produksi yang sesuai dengan keinginan konsumen serta untuk menyesuaikan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Maksud dari desain produk, antara lain:

  • Untuk menghindari kegagalan yang mungkin terjadi dalam pembuatan suatu produk.
  • Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan produk.
  • Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang akan dibuat.
  • Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang akan dibuat.
  • Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi persyaratan atau masih perlu perbaikan kembali.

Sedangkan tujuan dari desain produk itu sendiri, adalah:

  • Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual yang tinggi.
  • Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya.
  • Untuk membuat produk yang ekonomis dengan menggunakan bahan baku dan biaya yang terjangkau tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut [5].

Untuk membuat suatu produk dibutuhkan langkah yang tepat untuk memperkecil tingkat kegagalan yang mungkin terjadi, berikut adalah langkah-langkah desain produk yang tepat

Sumber : Reid & Sanders [6]

Step 1: Pengembangan Ide (Idea Development)

Ide produk muncul melalui riset pasar dengan cara mengumpulkan informasi dari pelanggan dengan mempelajari selera dan pola pembelian pelanggan. Suatu solusi dari masalah yang tengah dihadapi oleh  konsumen juga dapat menjadi ide produk.

Step 2: Penyaringan Produk (Product Screening)

Pada tahap ini tim penyaringan melakukan evaluasi terhadap realisasi ide produk menurut fungsi bisnis utama, seperti keuangan, pemasaran, dan operasi. Salah satu teknik yang digunakan adalah ­break-even analysis. Teknik ini menghitung jumlah produk yang harus dijual perusahaan agar menutupi biaya produksinya.

Step 3: Desain Awal dan Pengujian (Prelimenary Design and Testing)

Pada tahap ini desain produk yang telah dipilih diwujudkan dalam bentuk prototipe. Prototipe tersebut diuji, dan hasil pengujian digunakan untuk mengubah desain produk. Proses dilanjutkan dengan merevisi dan membuat ulang prototipe sesuai desain yang baru. Proses ini diulang beberapa kali hingga mendapatkan hasil yang diinginkan.

Step 4: Desain Akhir (Final Design)

Merupakan tahap perancangan akhir yang menguraikan antara lain, spesifikasi produk akhir, instruksi pemrosesan, pekerjaan yang harus dilakukan, peralatan dan bahan baku yang digunakan, serta pengaturan produksi lainnya [6].

Namun hal yang tidak kalah penting untuk menjadi seorang desainer produk adalah kreativitas yang tinggi, pemahaman yang luas akan suatu hal yang sedang booming, dan kejelian dalam melihat suatu hal yang dibutuhkan atau diinginkan oleh masyarakat. Dengan demikian maka desain produk jika dilengkapi dengan engineering maka akan menjadi memghasilkan banyak desainer handal serta memiliki  inovasi engineering yang bermanfaat untuk membantu manusia dengan sentuhan keindahan desain yang unggul.

Kontributor : Aditya Widhi Wiratama (PDE Semester 2 2016/2017)

Referensi

  • Brian Ganda Pratama. (2011, December 15). Apa sih Engineering itu? Bagaimana Menjadi Seorang Engineering?. Retrieved from http://www.fabrian.web.id/2011/12/apa-sih-engineer-itubagaimana-menjadi.html
  • J. Stanton translated by DR. Buchari Alma. (2005). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Retrieved from http://pengertian-menurut.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-tujuan-desain-produk.html
  • J. Stanton translated by Y. Lamarto. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Retrieved from http://pengertian-menurut.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-tujuan-desain-produk.html
  • Yus R. Hadjadinata. (1995). Manajemen Produksi dan Operasi. Retrieved from http://pengertian-menurut.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-tujuan-desain-produk.html
  • co.id. (2016, October 8). Pengertian dan Manfaat Desain Produk. Retrieved from http://www.creohouse.co.id/pengertian-dan-manfaat-desain-produk/
  • Reid, R. D., & Sanders, N. R. (2013).Operations management: An integrated approach. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons.