Otomotif merupakan pendorong mobilitas di masyarakat dunia, dengan besarnya jumlah produksi kendaraan roda empat di dunia, efek polusi semakin terasa sehingga semakin banyak masyarakat menginginkan otomotif yang ramah lingkungan. Para insinyur otomotif semakin gencar melakukan riset pada mobil yang hemat energi dan ramah lingkungan, salah satunya adalah pengembangan kendaraan bertenaga listrik.

Penampakan luar mobil listrik mirip dengan mobil bensin, perbedaannya hanya pada komponen-komponen penggeraknya saja. Menurut CALSTART, pada advanced transportation consortium di California, 70% komponen-komponen kendaraan listrik berbeda dengan kendaraan berbahan bakar bensin. Kendaraan elektrik memiliki beberapa komponen unik yang memiliki fungsi yang sama dengan komponen pada mobil bensin [1].

Pemeliharaan pada mobil listrik lebih murah dibandingkan mobil bensin karena hanya sedikit komponen yang dibutuhkan untuk dilakukan pemeliharaan [2]. Namun pada mobil listrik, dibutuhkan penggantian baterai secara periodik sesuai dengan jangka waktu masa baterai.

Bukan hanya mobil listrik lebih murah dan lebih mudah di lakukan pemeliharaannya, namun mobil listrik juga lebih efisien dari segi pengoperasiannya. Dimana secara rata-rata, jarak tempuh mobil listrik lebih dari dua kali lipatnya mobil bensin untuk setiap 1 dollar nya [1], seperti yang ditunjukan pada Gambar 1. Benar bahwa menggunakan mobil listrik akan mengurangi penggunaan energi dimana mobil listrik hanya kehilangan energinya dari pengisian ulang baterai. Secara keseluruhan energi efisiensi mobil listrik kurang lebih adalah 75%, sementara  untuk mobil bensin hanya mencapai kira-kira 30% atau kurang [2].

Aspek ramah lingkungan memang tidak bisa hanya di lihat dari sisi ekonomis nya saja, namun harus ditinjau dari beberapa aspek lainnya. Contohnya adalah pemanasan global yang ditimbulkan dari kendaraan dan proses manufaktur dari produksi mobil itu sendiri, seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.

Dari proses pembuatan awal sampai daur ulang, mobil listrik menghasilkan kurang dari setengah emisi pemanasan global dari proses di mobil bensin [4]. Jika mobil listrik lebih efisien dan lebih ramah lingkungan dari pada mobil bensin, mengapa sampai saat ini kendaraan bensin masih merajai penjualan dan produksi otomotif dunia, terutama di Indonesia?

 

Gambar 2. Pemanasan Global yang ditimbulkan dari proses emisi dari manufaktur dan operasi Gasoline dan kendaraan listrik [4].

Beberapa faktor yang mempengaruhi Indonesia belum cocok menggunakan mobil listrik adalah infrastruktur yang belum memadai dan mobil listrik yang cenderung hanya dapat digunakan di dalam kota karena kapasitas baterai yang terbatas merupakan permasalahan lain dimana perkotaan di Indonesia yang penuh dengan kemacetan, sehingga mobil listrik akan memiliki tantangan ekstra untuk di terapkan di Indonesia.

Kontributor : Dwi Putra Effendi (ARE Semester 6 2016/2017)

Referensi

[1] How Do Gasoline & Electric Vehicles Compare? (n.d.). Retrieved June 1, 2017, from https://avt.inl.gov/sites/default/files/pdf/fsev/compare.pdf.

[2]    Try Essra, “Perawatan mobil hybrid lebih murah, ini penjelasannya,” Antara New Otomotif. [Online]. Available: https://otomotif.antaranews.com/berita/614266/perawatan-mobil-hybrid-lebih-murah-ini-penjelasannya. [Accessed: 22-Jun-2017].