Peran Robotics & Automation dalam Supply Chain Decarbonization
Seringkali menjadi pertanyaan, bagaimana robotics & automation membantu mengurangi emisi karbon. Hal ini dikarenakan prisnsip robotics & automation cenderung dianggap hanya mengubah pekerjaan manusia menjadi pekerjaan robot. Padahal di era dimana semuanya berlomba-berlomba menuju net-zero emission, dekarbonisasi rantai pasok (supply chain decarbonzation) menjadi focus utama dari perusahaan-perusahaan global khususnya. Hal ini dikarenakan rantai pasok menyumbang 70% dari total emisis karbon Perusahaan terutama dari aktivitas produksi bahan baku, logistic dan distribusi. Di sinilah robotics dan automation berperan penting — bukan hanya untuk efisiensi, tetapi juga untuk mempercepat langkah menuju operasi rendah karbon. Peran yang dapat diberikan antara lain:
- Efiensi Produksi melalui Otomasi [1]
Pemanfaatan robot untuk meningkatkan presisi, menurunkan limbah bahan, serta mengoptimalkan penggunaan energi di pabrik. Sebagai contoh penanfaatan digital twin dan sistem kontrol otomatis untuk menghemat energi hingga 30% di fasilitas produksi.
- Logistik dan Pergudangan Rendah Karbon [2]
Kendaraan otomatis (AGV/AMR), AI route optimization, dan drone delivery membuat transportasi lebih efisien dan rendah emisi. Sistem otomasi juga meminimalkan perjalanan kosong serta mengoptimalkan kapasitas muatan. Sebagai contoh: Amazon Robotics berhasil menurunkan jejak karbon gudangnya dengan ribuan robot Kiva yang mengoptimalkan pergerakan barang dan mengurangi konsumsi energi hingga 40%.
- Transparansi Data dan Optimasi Global [3]
Dengan menggunakan teknologi IoT dan blockchain automation memungkinkan perusahaan memantau emisi di seluruh rantai pasok secara real-time.
Disamping itu juga teradapat AI analytics yang membantu mengidentifikasi sumber emisi tertinggi dan mensimulasikan skenario perbaikan tanpa perlu uji coba fisik.
- Circular Supply Chain dan Daur Ulang Otomatis [4]
Dengan berkembangnya teknologi maka dibangunnya Robot penyortir otomatis dan sistem pelacakan siklus hidup produk (product lifecycle tracking) sangat memungkinkan. Beberapa contoh yang disebutkan dapat membantu mendaur ulang material dengan akurasi tinggi. Ini mengurangi limbah dan emisi dari pembuangan produk akhir. Sebagai contoh: AMP Robotics (AS) menggunakan AI-powered robots untuk memilah sampah daur ulang secara otomatis — mempercepat proses dan menurunkan emisi dari landfill.
Akhir kata robotics anda automasi bukan hanya solusi efisiensi — tetapi juga strategi utama dekarbonisasi supply chain. Integrasi antara AI, IoT, dan robotics membantu perusahaan bertransformasi menuju operasi yang lebih hijau, cerdas, dan berkelanjutan. Jadi apakah masih ragu untuk masuk jurusan Robotics?
Enjoy, peace and love
Referensi:
- Huang, X., et al. (2025). The impact of industrial robotics on carbon emissions in manufacturing: Evidence from global industry data. Scientific Reports, 15(2), 2896. https://doi.org/10.1038/s41598-025-12958-9
- Trellis Net (2025). The Role of Robotics in Carbon-Neutral Warehouses. https://trellis.net/article/role-robotics-carbon-neutral-warehouses
- Guo, L., & Wang, D. (2025). Artificial intelligence-driven decision-making for low-carbon supply chains. Scientific Reports, 15(3), 7551. https://doi.org/10.1038/s41598-025-07584-4
- AMP Robotics. (2024). AI-Powered Recycling for a Circular Economy. https://www.amprobotics.com
Comments :