Introduction

Artificial Intelligence (AI) telah mengalami perkembangan luar biasa dalam satu dekade terakhir. Awalnya, AI digunakan untuk mengenali pola dan menganalisis data. Kini, AI berkembang menjadi lebih canggih, mampu menghasilkan konten baru (Generative AI) dan mengambil keputusan secara otonom (Agentic AI). Kedua cabang ini menjadi pusat inovasi terbaru di berbagai industri, membawa perubahan besar dalam cara manusia bekerja dan berinteraksi dengan teknologi.

Agentic AI

Agentic AI menggambarkan sistem kecerdasan buatan yang dirancang untuk mengambil keputusan dan bertindak secara otonom, dengan kemampuan mengejar tujuan yang kompleks meskipun hanya dengan pengawasan minimal. Teknologi ini menggabungkan fleksibilitas dari Large Language Models (LLMs) dengan ketepatan pemrograman tradisional.

Agentic AI bekerja secara proaktif untuk mencapai tujuan tertentu dengan memanfaatkan teknologi seperti Natural Language Processing (NLP), machine learning, reinforcement learning, dan representasi pengetahuan. Berbeda dengan Generative AI yang bersifat reaktif terhadap masukan pengguna, Agentic AI dapat beradaptasi dengan situasi yang berbeda atau berubah dan memiliki “agensi” untuk membuat keputusan berdasarkan konteks. Teknologi ini digunakan dalam berbagai aplikasi yang membutuhkan kemampuan bekerja secara mandiri, seperti robotika, analisis kompleks, dan asisten virtual.

 

Key features of agentic AI:

  • Decision-making: Berkat rencana dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, sistem AI ini mampu menilai situasi dan menentukan langkah terbaik ke depan, tanpa atau hanya dengan sedikit campur tangan manusia.
  • Problem-solving: Agentic AI menggunakan pendekatan empat langkah dalam menyelesaikan masalah, yaitu: mengamati, bernalar, bertindak, dan belajar. Proses ini dimulai saat agen AI mengumpulkan dan memproses data. Kemudian, LLM (Large Language Model) berperan sebagai pengatur yang menganalisis data yang telah diamati untuk memahami situasi. Setelah itu, sistem diintegrasikan dengan berbagai alat eksternal yang terus berkembang dan belajar melalui umpan balik.
  • Autonomy: Perilaku otonom adalah ciri khas Agentic AI. Kemampuannya untuk belajar dan beroperasi secara mandiri menjadikannya teknologi yang menjanjikan bagi organisasi yang ingin menyederhanakan proses kerja dan mendelegasikan tugas-tugas kompleks kepada mesin, dengan intervensi manusia seminimal mungkin.
  • Interactivity: Karena sifatnya yang proaktif, Agentic AI mampu berinteraksi dengan lingkungan luar dan mengumpulkan data untuk menyesuaikan tindakan secara real-time. Salah satu contohnya adalah kendaraan tanpa pengemudi (self-driving), yang harus terus-menerus menganalisis lingkungan sekitarnya dan mengambil keputusan mengemudi yang aman dan akurat.
  • Planning: Model Agentic AI mampu menangani skenario yang rumit dan menjalankan strategi multi-langkah untuk mencapai tujuan tertentu.

Potensi Penerapan Agentic AI:

Gambar 1. Potensi Penerapan Agentic AI (source: https://botpress.com/id/blog/agentic-ai)

Beberapa potensi penerapan Agentic AI antara lain:

  1. Layanan Pelanggan: Menangani pertanyaan secara otomatis, memahami konteks, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
  2. Penjualan & Pemasaran: Menghasilkan dan menyaring prospek, mengirim follow-up otomatis, dan mengoptimalkan strategi kampanye.
  3. Kesehatan: Penjadwalan, triase pasien, dan bantu administrasi medis.
  4. Keuangan: Deteksi penipuan, analisis pasar, dan otomatisasi pelaporan.
  5. Moderasi Konten: Memantau dan menyaring konten di media sosial secara real-time.
  6. Asisten Pengkodean: Membantu developer menulis, meninjau, dan memperbaiki kode.
  7. HR (SDM): Otomatisasi rekrutmen, jadwal kerja, cuti, dan orientasi karyawan.

Note:

Penting untuk membedakan antara Agentic AI dan AI agents. Secara sederhana, Agentic AI adalah kerangka sistemnya, sementara AI agents adalah komponen-komponen penyusunnya di dalam kerangka tersebut.

Agentic AI merupakan konsep yang lebih luas, yaitu menyelesaikan masalah dengan pengawasan minimal. Sedangkan AI agent adalah elemen spesifik dalam sistem tersebut yang dirancang untuk menangani tugas dan proses tertentu secara otonom. Model ini mengubah cara manusia berinteraksi dengan AI. Sistem Agentic AI dapat memahami tujuan atau visi dari pengguna, lalu menggunakan informasi yang diberikan untuk menyelesaikan suatu masalah.

Keywords: AI, Generative AI, Agentic AI, Autonomy, Decision-making, AI agent

SDG: 9 “Industry, Innovation and Infrastructure”
Referensi: