Perjalanan Mahasiswa ARE 2026 Magang di Toyohashi University of Technology tahun 2025
Gambar 1. Mahasiswa berfoto di depan Toyohashi University of Technology
Pada hari Sabtu, 1 Maret 2025, lima mahasiswa BINUS ASO jurusan Automotive and Robotics Engineering (ARE) diberangkatkan ke Jepang untuk mengikuti program magang di Toyohashi University of Technology. Mereka adalah Adji Putra Nugraha Kusuma, Christopher Kurniawan, Samuel Jordan Widjaja, Matthew Ricardo Gunawan, dan Ricky Kosasi, seperti yang terlihat dalam Gambar 1. Tiba di Toyohashi pada tanggal 2 Maret, kelima mahasiswa langsung melaksanakan proses check-in di asrama kampus dan mendapatkan briefing awal dari Prof. Naoki Uchiyama serta dua supervisor alumni BINUS ASO yang sedang menempuh studi magister di Toyohashi, yaitu Fadli Due dan Diaz. Pada hari pertama, mereka meninjau area kampus, mengenal fasilitas laboratorium di bawah Departemen Mechanical Engineering, dan merencanakan kegiatan selama tiga bulan ke depan.
Di dalam ruang lab telah disiapkan robot TurtleBot3, beragam sensor, dan PC untuk pengembangan. Tugas pertama mereka adalah membuat algoritma Point-to-Point Navigation System: sebuah program yang memungkinkan TurtleBot3 bergerak menuju koordinat tujuan sambil menghindari rintangan. Pada minggu pertama, tiap mahasiswa harus dapat menginstalasi Ubuntu 20.04 dan ROS1 Noetic pada PC lab serta melakukan konfigurasi TurtleBot3. Mereka mengecek koneksi Rosserial, menguji sensor LiDAR dan motor, dan memastikan semua perangkat keras siap digunakan.
Gambar 2. Pengerjaan Turtlebot 3 di laboratorium
Setiap hari kerja di Toyohashi University of Technology dimulai pukul 10.00 hingga pukul 16.00, seperti yang terlihat dalam Gambar 2. Pada jam tersebut, para mahasiswa fokus mengembangkan dan menguji proyek masing-masing. Di luar jam kerja, mereka bebas mengeksplorasi kampus dan kota Toyohashi. Berbagai kegiatan kampus seperti pertandingan olahraga mingguan dan pertemuan dengan mahasiswa Jepang memfasilitasi interaksi sosial. Akses makanan juga mudah: kantin kampus menyediakan menu Jepang dan Barat, sementara konbini (mini market) di dekat asrama memudahkan belanja kebutuhan sehari-hari. Selain itu, beberapa supermarket di sekitar kampus memungkinkan mahasiswa memasak di asrama apabila ingin berhemat.
Dalam proyek awal, lima mahasiswa dibagi menjadi dua tim—masing-masing mengembangkan algoritma navigasi yang serupa, namun dengan pendekatan berbeda. Kedua tim memulai dengan simulasi Gazebo untuk menguji logika dasar obstacle avoidance sebelum mengeksplorasi robot asli beserta rintangan fisik yang dipasang di laboratorium. Setelah menyelesaikan point-to-point navigation, mereka ditugaskan merancang proyek baru menggunakan sensor tambahan. Keduanya sepakat memakai Raspberry Pi Camera: satu tim membuat Color Follower System untuk mengikuti objek bergerak berdasarkan deteksi warna, sedangkan tim lain mengembangkan ORB-SLAM on TurtleBot3, yaitu sistem navigasi yang ditambah modul pemetaan menggunakan ORB-SLAM. Setiap minggu, kedua tim mempresentasikan progres kepada kedua supervisor, menerima masukan teknis maupun saran perbaikan.
Gambar 3. Mahasiswa menikmati musim sakura di Toyohashi
Pada bulan Maret dan April, Prof. Uchiyama mendorong berlangsungnya kegiatan santai untuk mengenal budaya Jepang. Kelima mahasiswa berkeliling ke taman-taman di Toyohashi yang dipenuhi bunga sakura mekar dan mengadakan jamuan makan bersama supervisor, seperti yang terlihat dalam Gambar 3. Selain mempererat hubungan, kegiatan ini membuka diskusi soal budaya Jepang dan kehidupan kampus. Mereka juga berpartisipasi dalam acara “530 Toyohashi”—festival kebersihan yang diadakan di balai kota dan kampus—sebagai bentuk dukungan terhadap program daur ulang dan pelestarian lingkungan.
Pada minggu terakhir program magang, kelima mahasiswa diberikan kesempatan mempresentasikan hasil proyek mereka di hadapan Prof. Uchiyama, kedua supervisor, dan mahasiswa Toyohashi lainnya. Masing-masing tim memaparkan perkembangan sistem, hasil eksperimen, serta kesimpulan teknis yang diperoleh. Mereka juga mengikuti sesi tanya jawab yang menantang, di mana para mahasiswa Toyohashi dan Prof. memberikan pertanyaan mendalam terkait implementasi, parameter tuning, dan tantangan lapangan. Di akhir presentasi, Prof. Uchiyama mengapresiasi pencapaian mereka—sebagian besar skenario berhasil dengan persentase keberhasilan tinggi—dan mengajak berfoto bersama untuk menandai selesainya program magang. Kelima mahasiswa akhirnya kembali ke Indonesia pada tanggal 30 Mei 2025 pada Gambar 4.
Gambar 4. Lima mahasiswa berfoto bersama Professor Uchiyama dan dua supervisor
Perjalanan magang selama 2 Maret hingga 23 Mei 2025 di Toyohashi University of Technology merupakan pengalaman yang sangat berharga. Selama tiga bulan tersebut, setiap tantangan dijadikan peluang untuk belajar—baik dari segi pemrograman, hardware troubleshooting, maupun pemahaman budaya Jepang. Pada akhirnya, magang ini berhasil mempersiapkan kami menjadi insinyur yang lebih kompeten dan terbuka terhadap pengalaman global. Perjalanan ini akan menjadi fondasi penting dalam karier mereka di bidang robotika
Comments :