Kalau kita melihat sejarah dari mobil, dari yang pertamanya dibuat dari mesin uap, kemudian berubah menjadi internal combustion engine. Di masa-masa awal mobil, pengecekan mekanis menjadi hal yang lumrah untuk perihal seperti pengapian, campuran udara, dan sistem bahan bakar harus di cek secara berkala sehingga mesin dapat beroperasi secara baik.

Namun seiring berjalannya waktu, komputer mulai bermunculan dan teknologi-teknologi yang ada mulai memanfaatkan kemampuan komputer. Komputer yang digunakan di dalam mobil-mobil namanya adalah ECU atau Engine Control Unit.

Pengecekan mekanis yang awalnya dilakukan secara manual, mulai dibantu dengan komputer. Seiring waktu kemampuan ECU juga meningkat, sehingga tidak hanya untuk keperluan regulasi namun bisa juga untuk aspek lainnya seperti emisi, konsumsi bahan bakar, dan peningkatan performa kendaraan.

Tapi ECU tidak serta merta langsung ada di mobil-mobil yang sampai sekarang kita pakai untuk bepergian. Sejarah ECU sendiri tidak lari jauh dari evolusi komputer yang mana kalau kita baca sejarah komputer, programmable computer pertama dibuat untuk keperluan perang.
Hal tersebut juga berlaku untuk ECU.

Percobaan pertama untuk mengontrol mesin manganoan komputer dilakukan oleh BMW pada tahun 1939 yang digunakan pada mesin BMW 801, dimana merupakan mesin radial 14 Silinder yang digunakan pada pesawat tempur Focke-Wulf Fw 190 V5.

Komputer yang digunakan di pesawat ini bernama Kommandogerät. Jauh dari komputer yang kita kenal di zaman sekarang, Kommandogerät ini merupakan mechanical computer yang berfungsi untuk sistem pembakaran pesawat, propeller pitch, kecepatan kompresor, dan juga timing mesin.

Pada awal tahun 1970 Jepang memulai untuk memproduksi integrated circuit dan microcontroller untuk mesin. Salah satu ECU pertama adalah The Ford EEC (Electronic Engine Control) dimana komputer tersebut menggunakan microprocessor Toshiba TLCS-12. Dimana menggunakan 12 bit central processing unit, 512 bit RAM, 2kb ROM dan 2kb EPROM.

Tidak hanya di Jepang yang membuat ECU, Jerman pun juga ikut membuat ECU seperti Bosch. ECU pertama Bosch bernama Motronic 1.0. Motronic 1.0 menggunakan microprocessor i8051

derivatives dimana 8051 memiliki clock speed hingga 100mHz, 128 bit RAM, dan 4kb ROM .Motronic 1.0 digunakan pada mobil BMW, Volvo dan Porsche pada tahun 80an.

Siemens MS41 merupakan ECU yang digunakan pada mobil-mobil BMW pada tahun 90an seperti E36, E39, dan juga Z3. MS41 menggunakan CPU Infineon C166 dengan clock di 20MHz dan menggunakan memory 2 Mbit Intel AB28F200BB flash memory.

Lalu pada tahun 2000an mesin M54 BMW menggunakan ECU Siemens MS43, dimana mesin ini digunakan pada mobil-mobil BMW pada tahun 2000 hingga 2005. Siemens MS43 menggunakan microprocessor Infineon C167CR_SR CPU yang memiliki clock speed 24mHz dengan 4 megabit flash memory, dan 64 kb calibration data di flash memory.

Pada tahun 2010-an autonomous driving atau yang orang sebut dengan autopilot sudah mulai diperkenalkan ke dunia otomotif dengan dirilisnya Tesla Model S. Tesla menggunakan D1 chip pada komputernya. Tesla sudah tidak lagi menggunakan ECU karena merupakan kendaraan listrik.

Chip D1 ini memiliki 50 Miliar transistor berukuran 645mm2, Tesla juga mendesain chipnya sendiri untuk autopilot yang dinamai Full Self-Driving (FSD) chip. FSD di produksi oleh samsung dan menggunakan 3 quad-core Cortex A72 clusters dan 12 CPU dengan clock speed 2,2GHz dan MAli G71 MP12 GPU yang memiliki clock speed 1GHz dan 2 neural processing unit

HCU (Hybrid Computer Unit) mulai menggantikan ECU sebagai komputer dari mobil, karena mulai banyaknya mobil-mobil hybrid yang terjual di dunia. HCU memiliki tugas yang lebih banyak dibanding dengan ECU. HCU harus mengontrol energi sistem, torsi, koordinasi antar motor penggerak, battery pack, dan powertrain. Contoh dari HCU adalah Ecotron yang menggunakan main chip 32-bit Infineon TC275 dengan clock speed 200Mhz, flash 4MB, SRAM 472K dan menggunakan monitor chip dengan beberapa built-in core.

VCU (Vehicle Control Units) merupakan komputer untuk kendaraan listrik yang didesain untuk mengontrol dinamo, dan BMS (Battery Management System). VCU sendiri dapat menerima informasi dari komputer lain di mobil untuk menyesuaikan perintah dari supir, seperti adanya lane keeping, adaptive cruise control dan autopilot. Untuk saat ini informasi mengenai spesifikasi komputer masih dirahasiakan karena masih dalam tahap pengembangan

Di tahun-tahun belakangan ini perkembangan semakin pesat dengan adanya hybrid dan Electric Vehicle. Fitur dan teknologi  pada mobil akan terus berkembang. ECU berperan untuk merealisasikan fitur tersebut. Dengan adanya dorongan dari fitur dan teknologi baru, ECU juga akan berkemang dengan seiringnya waktu.

SDG: