“Siapa sih diantara kalian yang belum pernah mencoba bermain konsol game?” Tentunya semuanya sudah pernah bukan. Dalam dunia hiburan digital, teknologi konsol game telah menjadi salah satu pilar utama yang mengubah cara kita berinteraksi dengan permainan. Sejak awal kemunculannya, konsol telah menempuh perjalanan panjang dalam mencapai tingkat kecanggihan saat ini. Mari kita telusuri perkembangan teknologi konsol game dari masa ke masa, termasuk evolusi Central Processing Unit (CPU) atau prosesor yang menjadi salah satu komponen kunci dalam konsol game.[1]

Salah satu konsol game komersial yang pertama bernama magnavox odyssey masih memiliki grafis terbatas, kontrol yang primitif dan belum bisa menyimpan data. Konsol game ini belum menggunakan chip Central Processing Unit (CPU) yang umum digunakan sebagai “otak” dari komputer. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, konsol game menjadi semakin canggih dan menawarkan pengalaman bermain yang lebih realistis.  Pada awal tahun 1977, Atari 2600 muncul sebagai konsol game pertama dengan CPU. Dengan CPU MOS Technology 6502-nya, mesin ini membawa game ke kehidupan dengan cara yang belum pernah terbayangkan sebelumnya [2]. CPU MOS Teknologi 6502 sendiri bekerja dengan cara mengambil instruksi dari memori, menguraikan tugasnya, lalu menjalankan operasi yang cocok, sambil mengandalkan registrasi internal untuk menyimpan data dan alamat sementara [3].

Gambar 1. Atari 2600

Kemudian, era konsol game dengan CPU 8-bit melanda pasar dengan munculnya Nintendo Entertainment System (NES) pada tahun 1985. Dengan CPU Ricoh 2A03-nya, NES mampu memproses dan menghasilkan data dengan panjang 8-bit pada setiap siklus kerja CPU. NES memperkenalkan kita pada kegembiraan baru bermain game dengan grafis 8-bit, oleh karena itu konsol ini menjadi fondasi bagi banyak franchise game terkenal yang masih populer hingga saat ini [4].

Gambar 2. Nintendo Entertainment System

Era CPU 16-bit muncul dengan kedatangan Super Nintendo Entertainment System (SNES) dan Sega Genesis membawa kita ke medan perang grafis yang lebih canggih dan gameplay yang lebih dalam. Keduanya memiliki fitur dan kelebihan masing-masing, dengan Ricoh 5A22 mendukung grafis dan audio yang canggih untuk SNES, sementara CPU Motorola 68000 memberikan kekuatan pemrosesan yang besar untuk Sega Genesis, memungkinkan untuk grafis yang lebih canggih dan gameplay yang lebih kompleks [5].

Gambar 3. SNES dan SEGA Genesis

Pada tahun 1990-an, industri game mengalami revolusi dengan munculnya konsol game dengan CPU 32-bit seperti Sony PlayStation. PlayStation menggunakan chip CPU MIPS R3000A, yang memberikan peningkatan kekuatan pemrosesan yang signifikan di kala itu. Konsol ini juga sudah mulai menggunakan chip Graphic Processing Unit (GPU) yang mendukung pemrosesan grafis 3D dan audio yang lebih canggih, membuka jalan bagi pengembangan game dengan tingkat kekompleksan yang lebih tinggi. Konsol ini juga memperkenalkan media optik CD-ROM sebagai format utama untuk penyimpanan, menggantikan kaset berbasis chip Read Only Memory (ROM) [6].

Gambar 4. PlayStation 1

Tidak berhenti dengan peningkatan performa sebelumnya, industri konsol game terus berkembang dengan munculnya konsol game dengan CPU 128-Bit seperti PlayStation 2, Xbox, dan Nintendo GameCube. PlayStation 2, dengan prosesor Emotion Engine, memiliki kemampuan pemrosesan yang superior, memungkinkan grafis 3D yang lebih kompleks dan gameplay yang lebih imersif. Sedangkan Xbox, menggunakan chip CPU Intel Pentium III, memberikan kekuatan pemrosesan yang memadai untuk mendukung grafis canggih dan fitur online yang memungkinkan permainan daring. Di sisi lain, Nintendo GameCube mengadopsi chip CPU IBM PowerPC Gekko, memberikan kekuatan pemrosesan yang tinggi untuk grafis 3D yang canggih dan gameplay yang lebih kompleks, menempatkannya di persimpangan antara inovasi dan kinerja [6].

Gambar 5. Konsol Game Generasi ke-6

Bagi mereka yang pernah memainkan Playstation 1, mungkin merasakan bahwa grafik dan pengalaman bermain sudah sangat menarik dan keren dimasa itu. Tetapi, konsol game di masa lalu sudah tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan konsol game di masa ini. Dengan kehadiran konsol generasi ke-9 seperti PlayStation 5 yang memiliki kualitas grafis hingga 4K dan pesaingnya XBOX Series X yang memiliki performa komputasi yang sangat kuat. Pengalaman bermain game menggunakan konsol sudah imersif dan realistis dari segi grafik, kontrol dan juga audio.

Gambar 6. XBOX Series X dan PlayStation 5

Peningkatan kemampuan konsol game ini tidak lepas dari peningkatan performa komputasi pada chip CPU yang tertanam di dalamnya. CPU di dalam konsol game merupakan “otak” yang membuat perangkat tersebut dapat menjalankan berbagai permainan. Permainan untuk konsol game tersimpan di dalam kaset ROM atau CD-ROM, dalam bentuk urutan operasi yang perlu dikerjakan oleh chip CPU. Sebagai gambaran, CPU pada konsol Atari 2600 di tahun 1977 mampu mengerjakan sekitar setengah juta operasi per detik [7], sedangkan CPU pada konsol game PlayStation 5 di tahun 2020 dapat mengerjakan hingga puluhan miliar operasi mesin per detik [8], atau sekitar 100 ribu kali lebih cepat dalam 43 tahun.

Di samping chip CPU yang digunakan, konsol game modern juga dilengkapi dengan chip Graphic Processing Unit (GPU) yang digunakan untuk mengerjakan operasi yang berkaitan dengan pemrosesan gambar secara paralel, khususnya gambar yang menampilkan simulasi dunia tiga dimensi virtual di dalam permainan. Peningkatan kecepatan chip GPU pada konsol game juga meningkat pesat. Sebagai gambaran, chip setara GPU pada konsol game PlayStation 1 di tahun 1994 hanya bisa mengerjakan sekitar 66 juta operasi per detik [9], sedangkan chip GPU pada konsol game PlayStation 5 di tahun 2020 dapat mengerjakan lebih dari 10 triliun operasi pemrosesan gambar per detik [10], atau sekitar 150 ribu kali lipat lebih cepat dalam 26 tahun. Peningkatan performa chip GPU ini yang membuat kita merasakan peningkatan kualitas gambar pada konsol game modern secara signifikan.

Dimasa depan teknologi konsol game tampak lebih cerah dari sebelumnya. Bahkan beberapa merek sudah mengumumkan kapan mereka akan meluncurkan konsol game generasi ke-10 mereka. Contohnya Sony mengumumkan PlayStation 6 akan diluncurkan pada 6 November 2029 dan Microsoft mengumumkan Xbox Zero akan diluncurkan pada 13 November 2029 [11].

Dengan pengharapan akan grafis yang lebih realistis, kecerdasan buatan yang lebih canggih, dan pengalaman bermain yang lebih mendalam, tentunya kalian juga sudah tidak sabar untuk melihat kemana arah perjalanan teknologi ini akan membawa kita selanjutnya bukan? Dengan setiap inovasi baru, dunia game terus berlanjut menuju horison yang tak terbatas, menghadirkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penggemar di seluruh dunia.

Pembimbing: Ir. Sofyan, S.Kom., M.Eng

Referensi

[1]https://carisinyal.com/perkembangan-konsol-game/
[2]https://www-museumofplay-org.translate.goog/toys/atari-2600-game-system
[3]https://wikipedia-org.translate.goog/wiki/MOS_Technology_6502
[4]https://www.nintendo.co.uk/Hardware/Nintendo-History/Nintendo-Entertainment-System/Nintendo-Entertainment-System-627024.html
[5]https://history-computer.com/fourth-generation-video-game-consoles-the-16-bit-generation/
[6]https://apps.lib.umich.edu/online-exhibits/exhibits/show/cvga-disassembled/gamegen5
[7]https://gamicus.fandom.com/wiki/Instructions_per_second
[8]https://www.cpubenchmark.net/cpu.php?cpu=AMD+Ryzen+7+4700G&id=3836
[9] https://en.wikipedia.org/wiki/PlayStation_technical_specifications
[10]https://en.wikipedia.org/wiki/PlayStation_5
[11]https://videogamefanon.fandom.com/wiki/List_of_tenth_generation_consoles