Indonesia mengharapkan potensi besar untuk generasi emas seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat. Potensi ini dikhususkan pada gen Z dan Alpha. Menilik apa yang terjadi, gen Z menjadi perhatian khusus karena generasi inilah yang memperoleh dampak besar akibat COVID-19 disamping adanya perubahan kurikulum pada masa sekolahnya. Dampak yang muncul antara lain dari tekanan sosial, perubahan gaya hidup, dan kecenderungan pada penggunaan teknologi digital (termasuk penggunaan A.I didalamnya).

Permasalahan yang muncul antara lain:

Kesehatan Mental. Sering butuhnya healing adalah salah satu contoh yang muncul. Hal ini besar kemungkinan muncul akibat depresi atau kecemasan berlebih. Masalah Kesehatan ini umumnya terjadi pada pengguna aktif media sosial, dimana memicu adanya perbandingan sosial. Efek lain dari depresi dan kecemasan adalah rendh diri dan cyberbullying.

Keterbelangkangan Pendidikan. Keterbelakangan yang diakibat sistem belajar online pada saat pandemi dan tidak terkontrolnya proses pembelajaran oleh orang tua. Proses pembelajran yang tidak terkonol disini adalah yang diakibatkan dari kecanduan akan dunia maya (bermain game atau mengakses media social) yang berakibat pada penurunan produktivitas, masalah tidur dan isolasi social. Tentu dengan adanya A.I meskiun ini perihal yang baik, tapi sering disalah gunakan sehingga menjadi ketergantungan dan tidak mengetahui apa yang dipelajari.

Perilaku Negatif. Contoh nyata antara lain penggunaan alcohol, narkoba, aktifitas seksual dan yang paling banyak adalah judi online. Memang hal ini tidak dapat disalahkan kepada teknologi atau media sosial, tapi ini bersumber dati tidak terkontrolnya penggunaan teknologi dan lingkungan yang mendukung. Sehingga gen Z ini tergoda dan mencoba tanpa mengetahui konsekuensi di belakangnya. Perilaku negative yang ditunjukan adalah hal yang tampak, hal kecil tapi berdampak pada masa depannya adalah hilangnya sikap yang baik dan benar (seperti perilaku sopan, santun dan hormat pada orang lain).

Apa  yang dapat dilakukan untuk memperbaiki ini?

  1. Bercermin kembali pada diri masing-masing, jikalau salah maka mulailah beralih ke jalan yang benar.
  2. Pembatasan penggunaan media sosial, mencoba untuk melakukan komunikasi terbuka (kepada orang yang dianggap lebih bijak), kembangan minat lain.
  3. Jikalau sebagai orang tua mungkin dapat melakukannya menjadikan diri sebagai contoh teladan yang baik.

Semoga bermamfaat.