Lidah Elektronik

Ilmuwan Menciptakan Lidah Buatan yang Benar-benar Dapat Merasakan. Peneliti mengatakan lidah elektronik bertenaga AI baru ini bekerja seperti lidah manusia. Lidah ini dapat membedakan berbagai campuran kopi, mendeteksi minuman yang rusak, dan bahkan mengidentifikasi bahan kimia berbahaya dalam air.

Sistem ini dibangun menggunakan transistor efek medan peka ion, yang mendeteksi ion kimia dalam cairan dan mengubah informasi ini menjadi sinyal listrik. Sinyal-sinyal ini diproses oleh jaringan saraf, model AI yang meniru cara otak manusia menafsirkan masukan sensorik. Peneliti dari Penn State University mengatakan perangkat ini meniru cara lidah kita berinteraksi dengan makanan dan mengirimkan sinyal ke korteks pengecap, wilayah otak yang bertanggung jawab atas persepsi rasa.

Peneliti juga menguji perangkat tersebut pada sampel dunia nyata, menemukan bahwa perangkat ini dapat membedakan antara minuman ringan, campuran kopi, dan mendeteksi saat jus buah rusak, atau susu telah diencerkan. Perangkat ini juga mengidentifikasi zat per- dan poli-fluoroalkil, yang merupakan bahan kimia berbahaya yang sering ditemukan dalam persediaan air yang terkontaminasi.

Inovasi ini dapat mengubah kontrol kualitas makanan, menawarkan metode yang lebih cepat dan lebih andal untuk memantau kesegaran dan keamanan dalam minuman dan barang konsumsi lainnya. Inovasi ini dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mendeteksi kontaminan dan bahan kimia berbahaya dalam air minum.

Inovasi ini juga dapat membantu produksi farmasi dengan memverifikasi bahwa formulasi cair memenuhi standar kimia yang tepat. Kemampuan beradaptasi lidah elektronik dapat menjadikannya alat yang berharga untuk memastikan keamanan makanan dan minuman di berbagai industri.

SDG:

Dr. Suryadiputra Liawatimena, S.Kom, PgDip.App.Sci Automotive and Robotics Engineering, Binus ASO School of Engineering

Comments :