Kecerdasan buaan atau AI (Artificial intelligence) adalah teknologi yang memungkinkan komputer untuk mensimulasikan kecerdasan/kemampuan otak manusia. Disiplin ilmu ini melibatkan pengembangan algoritma AI yang dimodelkan berdasarkan cara proses pengambilan keputusan otak manusia. Sehingga komputer/mesin dapat belajar dari data yang tersedia dan membuat klasifikasi atau prediksi yang akurat. Saat ini, kecerdasan buatan generatif dapat mempelajari dan mensintesis tidak hanya bahasa manusia tetapi juga jenis data lain termasuk gambar, video, kode perangkat lunak, dan bahkan struktur molekuler [1].

Beberapa peristiwa dan tonggak penting dalam evolusi kecerdasan buatan meliputi hal-hal berikut [1]:

1950: Alan Turing menerbitkan Computing Machinery and Intelligence. Dalam makalah ini, Turing—yang terkenal karena berhasil membongkar kode rahasia ENIGMA Jerman selama Perang Dunia II dan sering disebut sebagai "bapak ilmu komputer"—bertanya: "Bisakah mesin berpikir?" Dari situ, dia menawarkan tes, yang sekarang terkenal dengan sebutan "Turing test" di mana seorang penyelidik manusia akan mencoba membedakan antara respons teks komputer dan manusia. Meskipun tes ini telah banyak diperdebatkan sejak diterbitkan, tetap menjadi bagian penting dari sejarah kecerdasan buatan.

1956: John McCarthy menciptakan istilah "artificial intelligence" di konferensi AI pertama di Dartmouth College. (McCarthy kemudian menciptakan bahasa Lisp.) Kemudian tahun itu, Allen Newell, J.C. Shaw, dan Herbert Simon membuat Logic Theorist, program perangkat lunak AI yang pertama kali dijalankan.

1967: Frank Rosenblatt membangun Mark 1 Perceptron, komputer pertama berbasis jaringan saraf yang "belajar" melalui percobaan dan kesalahan. Hanya setahun kemudian, Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan buku berjudul Perceptrons, yang menjadi karya penting tentang jaringan saraf.

1980-an: Jaringan saraf yang menggunakan algoritma backpropagation untuk melatih dirinya sendiri menjadi banyak digunakan dalam aplikasi AI.

1995: Stuart Russell dan Peter Norvig menerbitkan Artificial Intelligence: A Modern Approach, yang menjadi salah satu buku teks utama dalam studi AI. Dalam buku tersebut, mereka membahas empat tujuan atau definisi potensial AI, yang membedakan sistem komputer berdasarkan rasionalitas dan pemikiran versus tindakan.

1997: Deep Blue milik IBM mengalahkan juara catur dunia saat itu, Garry Kasparov, dalam pertandingan catur (dan pertandingan ulang).

2004: John McCarthy menulis makalah, What Is Artificial Intelligence?, dan mengusulkan definisi AI yang sering disitasi.

2011: IBM Watson mengalahkan juara Ken Jennings dan Brad Rutter dalam acara Jeopardy!

2015: Superkomputer Minwa milik Baidu menggunakan jenis Deep Neural Network khusus yang disebut CNN (Convolutional Neural Network) untuk mengidentifikasi dan mengategorikan gambar dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi daripada rata-rata manusia.

2016: Program AlphaGo milik DeepMind, yang dikembangkan menggunakan deep neural network, mampu mengalahkan Lee Sodol, pemain Go juara dunia, dalam pertandingan lima game.

2023: Peningkatan dalam model bahasa besar, atau LLM, seperti ChatGPT, menciptakan perubahan besar dalam kinerja AI dan potensinya untuk mendorong nilai perusahaan.

Nah bagi yang penasaran tentang Machine Learning (salah satu sub-bidang AI) dan ingin mencoba secara langsung dapat memanfaatkan situs berikut [2]: https://teachablemachine.withgoogle.com/

Figure 1. Teachable Machine

Cara penggunaannya pun cukup mudah [2]:

Figure 2. Penggunaan Teachable Machine

Selamat mencoba 😀

Keywords: Artificial Intelligence, Kecerdasan Buatan, Alan Turing, Machine Learning, Teachable Machine

SDG: 4 “Quality Education” dan 9 “Industry, Innovation and Infrastructure”

Referensi:

[1]    “What is Artificial Intelligence (AI)? | IBM.” Accessed: Apr. 15, 2024. [Online]. Available: https://www.ibm.com/topics/artificial-intelligence

[2]    “Teachable Machine.” Accessed: Apr. 15, 2024. [Online]. Available: https://teachablemachine.withgoogle.com/