Beberapa dari kalian yang baru mau lulus SMA, sedang kuliah, atau bahkan sudah lulus kuliah, pasti membayangkan atau sudah mengalami berbagai bentuk perkuliahan di universitas. Apakah kalian pernah membayangkan/mengalami asyiknya perkuliahan yang berbasis proyek? Bila kalian pernah menyaksikan film 3 Idiots, maka kalian akan bisa melihat bagaimana film tersebut mengkritisi bentuk perkuliahan yang konvensional dan kaku melalui alur ceritanya yang kocak.

Ada berbagai bentuk perkuliahan konvensional di universitas, yang paling umum adalah perkuliahan di mana dosen menjelaskan teori di depan kelas, lalu terkadang mahasiswa mengerjakan tugas secara mandiri. Ada juga perkuliahan yang disertai dengan praktikum di laboratorium, yang mana ada panduan urutan praktikum yang harus diikuti, dilanjutkan dengan pembuatan laporan hasil praktikum oleh mahasiswa. Biasanya di akhir semester mahasiswa akan dievaluasi dengan ujian tertulis.

Perkuliahan cara konvensional yang kaku seperti itu memiliki beberapa kekurangan. Pertama, cara itu bisa membuat mahasiswa merasa bosan karena mahasiswa hanya pasif mendengarkan penjelasan dari dosen. Kedua, cara itu tidak banyak melatih kreativitas mahasiswa karena mahasiswa tidak memiliki banyak peluang untuk berkreasi dalam memberikan solusi. Ketiga, cara tersebut tidak mendorong mahasiswa untuk berlatih komunikasi dengan dosen maupun teman-temannya.

Pengerjaan tugas berbasis proyek berkelompok di BINUS ASO School of Engineering

Perkuliahan berbasis proyek merupakan perkuliahan di mana dosen tidak hanya menjelaskan teori, namun juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan teori dalam memecahkan permasalahan, dan biasanya diakhiri dengan presentasi solusi yang dibuat oleh mahasiswa. Permasalahan yang diberikan biasanya memiliki banyak kemungkinan solusi, namun diberikan beberapa batasan oleh dosen agar tidak terlalu melebar. Tujuannya agar mahasiswa dapat berkreasi dalam menciptakan solusi, sambil mengaplikasikan teori dan menyesuaikan dengan batasan yang diberikan. Metode perkuliahan berbasis proyek membuat mahasiswa lebih mudah mengingat dan memahami teori yang diajarkan, tidak membosankan, sekaligus melatih kreativitas mahasiswa.

Perkuliahan berbasis proyek umumnya dilakukan secara berkelompok. Ketika dilakukan secara berkelompok, maka mahasiswa perlu berkolaborasi dengan teman-temannya dalam perencanaan, pembagian tugas dan pengerjaan proyek untuk mencapai tujuan bersama. Dalam proyek yang berkelompok, selain mempelajari teori di kelas, mahasiswa juga belajar berkomunikasi, berinisiatif, berkompromi, dan saling mendukung. Proyek berkelompok juga dapat membantu mengurangi tingkat stres karena mahasiswa merasa tidak sendiri dalam pengerjaan tugasnya, sekaligus juga dapat mendorong mahasiswa untuk berkontribusi dalam kelompok dalam rangka menghindari hukuman sosial.

Bagi kalian yang sudah pernah mengikuti perkuliahan/pelajaran berbasis proyek di kampus/sekolah pasti paham betapa asyiknya cara belajar seperti itu. Contohnya adalah di kampus BINUS ASO School of Engineering. Dari semester satu hingga lulus, mahasiswa selalu diberikan proyek yang umumnya dikerjakan secara berkelompok. Belajar jadi tidak membosankan, bila menemui kendala bisa saling membantu dalam kelompok, lebih mudah mengingat dan memahami teori, serta juga sekaligus melatih kreativitas dan kemampuan bekerja dalam tim.

_____

Artikel ini merupakan bagian dari usaha BINUS ASO School of Engineering untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang keempat, yaitu pendidikan yang berkualitas, yang dicanangkan oleh negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

SDG: 4 Quality Education.