Kenapa harus satu dan kompleks?
Inilah yang sering terjadi, khususnya untuk yang mulai bergelut di dunia robotik. Menciptakan sebuah robot dikarenakan keinginan yang besar untuk menciptakan sesuatu yang keren dan fenomenal. Alhasil robot yang diciptakan memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi alias kompleks.
Apakah membuat robot yang keren dan handal itu salah? Tentu saja tidak salah. Tapi, kadangkala hanya membuat satu, bisa jadi bukan merupakan solusi terbaik. Mungkin dengan membangun beberapa robot yang lebih sederhana dan kemudian dikolaborasikan bisa menjadi solusi alternatif, karena bisa saja mengurangi sisi biaya dan bisa jadi memudahkan dari sisi perawatan.
Sebagai contoh robot yang digunakan di Disney, Sebuah robot Duke Weaselton, muncul di panggung mendorong kios ungu (robot kedua) dan memutar musik pop.
Duke Weaselton dan kios menggabungkan dua jenis gerakan yang sangat berbeda, dan menciptakan sesuatu yang lebih ketika digabungkan atau dikolaborasikan. Duke Weaselton adalah robot bipedal ekspresif dengan gaya gerakan yang ekspresif. Sementara itu, kiosnya adalah sistem beroda sederhana yang berperilaku dengan cara yang sangat dapat diprediksi. Gabungan dari kedua robot yaitu membuat orang yang melihat terkejut dan menikmatinya dimana belum tentu dapat dilakukan oleh masing-masing robot jika bergerak sendirian.
Untuk menciptakan sesuatu kadangkala perlu adanya suatu terobosan baru. Tidak harus yang kompleks bisa jadi menggabungkan beberapa hal yang sederhana yang kemudian dikolaborasikan. Salah satu yang mungkin akan terjadi di masa depan adalah kendaraan yang saling berkomunikasi untuk mengetahui keadaan lingkungan sekitarnya.
Selamat bereksperimen dan semoga hal yang menarik akan anda temui.
SDG: 9 Industry, Inovation.
Comments :