Xiaomi membuat langkah luar biasa dalam sektor otomotif dengan mengungkap mobil listrik pertamanya, SU7, sebuah langkah yang menunjukkan ambisi perusahaan untuk menjadi salah satu dari lima produsen mobil terbesar di dunia dalam dua dekade mendatang. Diungkapkan oleh Chief Executive Xiaomi, Lei Jun, pada 27 Desember 2023, SU7, atau 'Speed Ultra,' diharapkan mengganggu pasar kendaraan listrik (EV) dengan teknologi "super electric motor" canggihnya, menjanjikan percepatan yang menyaingi pemimpin industri seperti Tesla dan Porsche.

Fitur khas SU7 adalah integrasinya yang mulus dengan ekosistem perangkat elektronik dan aplikasi seluler Xiaomi yang sudah ada, memberikan pengalaman pengguna yang seragam bagi pengguna smartphone merek tersebut. Keterhubungan ini diharapkan menjadi poin penjualan yang signifikan untuk kendaraan ini.

Ditawarkan dalam dua varian, SU7 memiliki jangkauan berkendara yang mengesankan, masing-masing 668 km (415 mil) dan 800 km dengan sekali pengisian baterai, melebihi jangkauan Model S dari Tesla. Meskipun rincian harga belum diungkapkan, Lei Jun telah memberi petunjuk pada titik harga premium namun wajar bagi konsumen.

Selain metrik kinerja, SU7 dipasarkan untuk adaptabilitasnya terhadap kondisi cuaca dingin. Di tengah salah satu Desember terdingin di China, mobil ini menawarkan pengisian cepat dalam suhu rendah dan teknologi pendeteksian rintangan di lingkungan yang sulit, termasuk salju tebal.

Produksi kendaraan listrik Xiaomi akan dilakukan di pabrik Beijing yang dioperasikan oleh unit BAIC Group, dengan kapasitas produksi tahunan 200.000 kendaraan. Langkah strategis ini terjadi di tengah tantangan pasar mobil China, yang ditandai oleh kelebihan pasokan dan permintaan yang menurun, menghasilkan persaingan harga yang intens. Namun, Lei Jun tetap optimis tentang masa depan otomotif Xiaomi, dengan tujuan meningkatkan industri otomotif China meskipun kondisi pasar saat ini.

Langkah Xiaomi ke kendaraan listrik sejalan dengan strategi lebih luasnya untuk mendiversifikasi portofolio sebagai respons terhadap permintaan yang stagnan di pasar smartphone. Diumumkan pada tahun 2021, langkah ini mengikuti tren yang ditetapkan oleh raksasa teknologi China lainnya seperti Huawei dan Baidu, yang juga terlibat dalam pengembangan EV. Perusahaan ini berkomitmen untuk menginvestasikan $10 miliar dalam sektor otomotif selama sepuluh tahun ke depan, berhasil mendapatkan persetujuan dari otoritas, sebuah dukungan yang signifikan dalam industri yang ketat diatur di China.

Keywords: Sustainable Development Goals (SDG) 9, Industry, Inovation.