Birds have long inspired human flight. Now, drone makers are turning to the feathery fliers for inspiration, too.

Festo, a German automation company mostly known for these kinds of whimsical fliers, has constructed a fleet of robotic birds, called BionicSwifts, that are nearly indistinguishable from their biological cousins. In the past, the firm has introduced plenty of other aerial wonders, from butterflies, to flying penguins, and even airborne jellyfish.

By Courtney Linder
Source: https://www.popularmechanics.com/technology/robots/a33250795/robotic-birds-bionicswift-festo/

Eventually, adapted and narrated by Dr. Eng. Ir. Zener Sukra Lie, S.T., M.T.;  ARE Team, BASE.

TEKNOLOGI TERKINI DAN INSPIRASI IDE DARI BURUNG

Pesawat terbang saat ini bukanlah lagi sesuatu istimewa, dan jikalau kita telaah akan ide awalnya yaitu berasal dari burung. Sekarang, drone pun beralih ke lembaran helaian bulu yang terinspirasi oleh burung juga yang mana sedang dikembangkan oleh perusahaan otomasi Festo, Jerman dan teknologinya disebut BionicSwifts.

 BIONIC SWIFT DAN FESO

BionicSwift adalah sebuah robot yang menyerupai burung dengan massa 42 gram dan lebar sayap sekitar 70 cm. Setiap sayap, segmennya terbuat dari busa yang ringan dan fleksibel. Untuk gerakannya, ketika sayap ke atas, udara disaring melalui sayap dan mendorongnya ke atas; sedangkan ketika sayap menutup selama gerakan menurun akan mencciptakan gerakan hhilir yang lebih bertenaga. Hal lain yang menjadi penting dalam robot ini yaitu ukurannya yang mana semakin kecil robot akan mengurangi gesekan.

Hal di atas, baru menggambarkan apa yang dilihat. Bila melihat lebih dalam, di dalam setiap BionicSwift, ada wadah untuk mekanisme kepakan sayap dan susunan komunikasinya. Alat-alat yang mendukung antara lain motor brushless, motor servo, baterai, beberapa papan sirkuit untuk radio, kontrol dan sebagainya. Rangkaian mekanisme ini bila diberikan sebuah sistem cerdas antara motor dan sistem mekanis maka akan sangat memungkinkan bahwa robot tersebut dapat menyesuaikan frekuensi kepakan sayap dan sudut pengangkatan untuk melakukan manuver tertentu dan sabagainya. GPS yang dipasangkan juga membantu untuk menemukan setiap unit BionicSwift sehingga dapat terbang dengan pola yang telah ditentukan, dan dapat digunakan juga sebagai sistem navigasi.

Festo mengatakan bahwa BionicSwifts yang canggih dapat digunakan melokalkan barang-barang yang bergerak di seluruh pabrik secara cerdas di masa depan untuk menghindari kemacetan.