Masalah polusi udara dan kecelakaan sudah sangat sering terjadi dimana-mana, dan sekarang ditambah lagi dengan masalah bahan bakar yang sudah kritis didunia ini. Cadangan minyak di Indonesia sangat menurun sekarang, sedangkan cadangan gas bumi malah meningkat. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa jumlah cadangan minyak yang ada saat ini di Indonesia kemungkinan hanya bisa bertahan hingga tahun 2028.  Tepatnya akan habis sekitar 12 tahun lagi[1]. Lebih jelasnya dapat dilihat dari grafik dibawah ini.

Data Cadangan Minyak di Indonesia [1]
Maka dari itu semua itu pun bisa ditangani dengan teknologi yang sudah ada. Salah satunya yaitu “ECO DRIVING”. Kita semua pasti sudah sering dengar kata-kata itu, dan di artikel ini akan dibahas tentang teknologi yang satu ini.

Eco driving merupakan teknik mengemudi kendaraan yang meningkatkan tingkat keselamatan, mengurangi polusi, dan menghemat bahan bakar. Keberadaan teknik mengemudi Eco Driving adalah salah satu perkembangan yang dianggap sebagai pionir berkendara ramah lingkungan. Dalam penerapannya, banyak manfaat yang didapatkan oleh pengemudi, khususnya kendaraan roda empat. Semakin banyak jumlah kendaraan bermotor tentulah sangat berpengaruh terhadap pelestarian lingkungan hidup serta penggunaan bahan bakar. Mengingat di Indonesia semakin banyak kendaraan bermotor, tentu diperlukan solusi terbaik untuk mengurangi dampak tersebut. Itulah pentingnya penerapan teknik mengemudi dalam penggunaan bahan bakar atau dikenal dengan sebutan Eco Driving.

Eco Driving bertujuan meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar serta berperan mengurangi resiko kecelakaan di jalan raya. Selain efisien, penerapan teknik Eco Driving juga berkontribusi terhadap program pelestarian lingkungan dengan mengurangi sumbangan gas CO2 terutama oleh kendaraan roda dua sebagai sumber polusi terbesar.

Eco Driving merupakan bagian dari 3 aspek keahlian mengemudi yang wajib dikuasai oleh pengemudi. Dua lainnya antara lain adalah Defensive Driving yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa, waktu dan uang, serta Safety Driving yang mengutamakan teknik mengemudi aman. Eco Driving mengombinasikan teknik mengemudi Safety Driving dengan  Defensive Driving. Di situlah akhirnya tercipta teknik mengemudi yang menghemat waktu dan biaya, aman, serta ramah lingkungan.

Di dunia sekarang ini dimana sudah banyak kendaraan yang memiliki aplikasi perilaku berkendara eco drive, berikut beberapa tips mengemudi dengan konsep eco drive:

  1. Saat menghidupkan mesin pertama kali tidak boleh memanaskan mesin terlalu lama karena bahan bakar akan terbuang percuma.
  2. Memindahkan posisi tuas transmisi secepat mungkin.
  3. Pertahankan kecepatan kendaraan pada putaran yang normal.
  4. Menghindari pengereman mendadak.
  5. Mengantisipasi keadaan arus lalu lintas.
  6. Matikan mesin jika berhenti dalam waktu yang cukup lama[3].

Agar dapat menggunakannya dengan baik, maka, pengguna harus menerapkan Eco Driving sebagai teknik mengemudi sehari-hari. Untuk itu ada beberapa persiapan yang harus diikuti. Pertama, menggunakan bahan bakar sesuai oktan yang disarankan. Umumnya mobil keluaran tahun 2015 ke atas menggunakan oktan 92[4]. Kedua, selalu periksa tekanan angin bank secara visual. Ketiga, hindari muatan yang berlebihan. Lalu yang terakhir, selalu lakukan servis mobil secara berkala.

Eco Drive ini pun memiliki sangat banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

  1. Hemat Bahan Bakar: Menjaga kecepatan kendaraan secara konstan adalah salah satu cara untuk penghematan penggunaan bahan bakar.
  2. Aman: Resiko terjadi kecelakaan lebih kecil pada saat berkendara karena pada prinsipnya berkendara dengan teknolgi Eco Drive mempertahankan kecepatan kendaraan tidak lebih dari 100 km/jam dan selalu dalam posisi jarak yang aman.
  3. Mesin lebih awet: Dikarenakan Eco Drive mensyaratkan putaran mesin berkisar antara 2000 hingga 2500 rpm, maka kerja mesin tidak terlalu berat.
  4. Ramah lingkungan: Putaran mesin 2000 - 2500 RPM adalah putaran yang ideal untuk sebuah mesin kendaraan, karena pada putaran tersebut menghasilkan pembakaran yang sempurna sehingga menurunkan emisi gas buang.
  5. Tidak mudah lelah: Eco Drive dituntut berkendara tidak kebut-kebutan tetapi malah santai dan rileks sehingga pengemudi tidak mudah lelah dalam berkendara[5].
Sumber : http://www.ridergalau.com/wp-content/uploads/2015/08/fitur-eco-drive-pada-mobil.jpg

Saat ini pun sudah dikembangkan teknologi yang membantu manusia yaitu, Eco driving dimana-mana secara rata sama tetapi pastinya dibeberapa merk mobil pasti ada perbedaannya. Berikut adalah perbedaan eco driving dimerk mobil Nissan, Mitsubishi, dan Toyota.

Nissan Juke didukung dengan mesin HR15DE generasi terbaru dengan teknologi Dual Injector dan Twin VTC (Intake & Exhaust) yang dapat meningkatkan torsi pada low speed dan akselerasi penuh tenaga di putaran tinggi namun tetap hemat bahan bakar.

Fitur tersebut belum termasuk teknologi ICON (Integrated Control System) yang memperbolehkan penggunanya untuk memilih mode berkendara Normal (kombinasi antara performa dan efisiensi), Sport (mengemudi dalam mode sport penuh tenaga), serta Eco (mengedepankan efisiensi bahan bakar) [6].

Mirage merupakan kendaraan kecil yang sangat kompak dengan pengendalian di eco driving yang sangat nyaman.  Mengemudikan kendaraan ini juga sangat ringan, karena ini benar-benar bersaing di jalanan yang sesungguhnya dan itu merupakan kombinasi antara jalanan lancar, hingga macet. Ada konsumen yang merasa kakinya pegal karena harus benar-benar mempertahankan pedal gas agar mendapatkan hasil konsumsi bahan bakar yang memuaskan.
Selain merasa pegal, eco drive seperti ini harus benar-benar ekstra sabar karena kesabaran itu memiliki dampak yang didapat begitu besar terutama untuk urusan konsumsi bahan bakar akan menjadi lebih irit dari pada biasanya[7].

Avanza Veloz tersedia dalam dua transmisi, manual dan otomatis. Umumnya mobil bertransmisi otomatis membutuhkan konsumsi bahan bakar lebih banyak. Dari segi engineering, perbedaan mobil bertransmisi manual dan otomatis ada di segi keamanan atau faktor gesekan.
Kalau mengendarai kendaraan dengan transmisi otomatis, yang harus dipelajari dan dibiasakan adalah masalah accelerator. Di Avanza Veloz terdapat fasilitas kick down untuk mengubah transmisi. Untuk itu, kita harus lebih sensitif dalam mengendalikan accelerator.

Jika dilihat-lihat, pengemudi lebih agresif saat mengemudikan mobil bertransmisi manual. Sementara mobil bertransmisi otomatis sudah diatur mesinnya oleh Electronic Transmission Control. Jadi jika secara tidak sengaja pengemudi menurunkan transmisi dari posisi D ke 1, transmisi tidak akan pindah ke posisi 1 sebelum sensor mobil merasa cukup aman untuk pindah ke posisi 1.

Torsi optimum Avanza Veloz ada di 1.500 RPM sampai 2.500 atau 2.800 RPM. Sebaiknya jangan mengganti transmisi lebih dari besaran putaran mesin tersebut, karena pada kecepatan putaran tersebut sudah bisa didapatkan kecepatan yang sesuai yakni 50 km\/jam. Jangan gunakan torsi berlebih supaya Avanza Veloz lebih efisien dalam mengkonsumsi bahan bakar.

Avanza Veloz memiliki (MID) Multi Information Display yang bisa memberikan informasi aktual konsumsi BBM dan jarak tempuh kendaraan. Jadi besar konsumsi BBM dapat dihitung sendiri tergantung dari kondisi jalan dan medan yang ditempuh [8].

Kontributor : Sutopo (Mahasiswa Automotive and Robotics Engineering, Semester 1 tahun akademik 2017/2018)

Referensi

[1]. Anggita Rezki Amelia, “Cadangan Minyak Habis 12 Tahun Lagi, Pemerintah Fokus Energi Baru, “ Jum’at, 28 Oktober 2016, 11.42 WIB. [Online]. Available: http://katadata.co.id/berita/2016/10/28/cadangan-minyak-habis-12-tahun-lagi-pemerintah-fokus-energi-baru. [Accessed : 18 Oktober 2017].

[2]. Safrezi Fitra, “Cadangan Minyak Makin Menipis, Gas Meningkat, “ Senin, 16 November 2015, 12.23 WIB.  [Online]. Available: http://katadata.co.id/berita/2015/11/16/cadangan-minyak-turun-gas-meningkat. [Accessed : 18 Oktober 2017].

 [3]. Achmad Maulidi, “Pengertian Eco Drive, ” Sabtu, 16 Januari 2016. [Online]. Available: www.kanalinfo.web.id/2016/01/pengertian-eco-drive.html?m=1. [Accessed : 10/18/2017].

 [4].Nissan, ” Cerdas Menerapkan Eco Driving, ” 2017 [Online]. Available: https://www.nissan.co.id/artikel/artikel-gayahidup/cerdas-menerapkan-eco-driving.html. [Accessed :18 Oktober 2017].

 [5]. Achmad Maulidi, “Pengertian Eco Drive, ” Sabtu, 16 Januari 2016. [Online]. Available: https://www.kanalinfo.web.id/2016/01/pengertian-eco-drive.html. [Accessed : 18 Oktober 2017].

 [6].Nissan, ” Cerdas Menerapkan Eco Driving, ” 2017   [Online]. Available:  https://www.nissan.co.id/artikel/artikel-gayahidup/cerdas-menerapkan-eco-driving.html. [Accessed : 18 Oktober 2017].

 [7]. detikOto, “ Baru Pertama Ikut Eco Driving, Rifat Sungkar Pegal-pegal, “ Senin, 11 Maret 2013, 10:23 WIB.   [Online]. Available: https://oto.detik.com/profil/2191022/baru-pertama-ikut-eco-driving-rifat-sungkar-pegal-pegal?od772204topnews=. [Accessed :18 Oktober 2017].

 [8]. detikOto, “Ini Tips Eco Driving Untuk Mobil Matic, “  Senin, 17 Desember 2012, 11:46 WIB.  [Online]. Available: https://oto.detik.com/advertorial/2120298/ini-tips-eco-driving-untuk-mobil-matic. [Accessed :18 Oktober 2017].